Kamis, 27 Desember 2012

Laporan Praktikum Percobaan INGENHOUSZ


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.
            Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kami, sehingga kelompok kami berhasil menyelesaikan makalah laporan praktikum biologi yang alhamdulillah selesai tepat pada waktunya.
            Makalah ini berisikan tentang hasil dari percobaan ingenhousz yang membuktikan bahwa  dalam proses fotosintesis dihasilkan oksigen (O2). Laporan ini dibuat agar pembaca dapat memperluas pengetahuan tentang fotosintesis.
            Tak lupa kami ucapkan terimakasih kepada guru bidang study biologi Ibu MASHITOH yang telah membimbing kami, sehingga kami dapat melakukan percobaan Ingenhousz dengan baik dan benar.
            Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran dari guru dan teman-teman yang bersifat membangun , selalu kami harapkan demi lebih baiknya makalah ini.
            Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua dan semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita, Aamiin.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Sliyeg, 30 September 2012


            Penyusun





BAB I
PENDAHULUAN
1.1.           Latar Belakang
Setiap makhuk hidup memiliki beberapa ciri atau sifat dasar. Salah satu yang utama adalah makhluk hidup perlu makanan dan mengeluarkan zat sisa. Apabila kita cermati, sifat dasar tersebut mengarahkan kita kepada suatu mekanisme yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup yang disebut dengan metabolisme.
Metabolisme yang terjadi pada setiap jenis makhluk hidup tentunya tidak sama. Bergantung komponen penyusun makhluk hidup tersebut dari tingkat seluler hingga organisme. Dalam proses metabolisme terjadi berbagai reaksi kimia baik untuk menyusun maupun menguraikan senyawa tertentu. Proses penyusunan tersebut disebut anabolisme, sedang proses penguraiannya disebut katabolisme.
Salah satu contoh proses metabolisme (anabolisme) yang sering kita dengar adalah proses fotosintesis. Proses tersebut terjadi pada tumbuhan berklorofil, tepatnya pada jaringan tiang / palisade dan bunga karang pada mesofil daun. Pada sel palisade atau bunga karang, proses ini terjadi di dalam sebuah organel yaitu kloroplas. Seperti yang telah diketahui, proses ini hanya dapat terjadi pada saat ada cahaya. Cahaya itu dapat berupa cahaya matahari maupun cahaya lampu, yang penting dalam cahaya tersebut terdapat sinar putih yang merupakan spektrum cahaya dari cahaya mejikuhibiniu (merah-jingga-kuning-hijau-biru-nila-ungu). Selain cahaya matahari, proses fotosintesis juga membutuhkan karbon dioksida dan air.
cahaya
Pada proses fotosintesis ini akan dihasilkan dua senyawa yaitu glukosa dan oksigen.
klorofil
CO2 + H2O C6H12O6 +O2 + H2O
Untuk mengetahui kandungan glukosa sebenarnya dapat diketahui dengan percobaan Sact sedang untuk mengetahui kandungan oksigen dapat diketahui dengan menggunakan lidi yang membara seperti pada percobaan Ingenhouz. Akan tetapi pada kesempatan ini, yang akan dilihat bukanlah kandungannya, akan tetapi kecepatan proses tersebut bila diberi perlakuan yang berbeda – beda terkait suhu, intensitas cahaya, dan NaHCO3. Percobaan kami kali ini merupakan percobaan Ingenhousz.



1.2.           Tujuan
·         Untuk membuktikan bahwa dalam proses fotosintesis dihasilkan oksigen (O2)
·         Untuk mengetahui pengaruh suhu, intensitas cahaya, dan CO2 terhadap kecepatan proses fotosintesis.

1.3.           Landasan Teori
Dilihat dari organel yang menyusun sel hewan maupun sel tumbuhan, terdapat perbedaan antara sel hewan dan sel tumbuhan ini. Organel yang umumnya tidak dimilki oleh sel hewan, namun dimilki oleh sel tumbuhan adalah kroloplas. Organel kroloplas adalah bagian dari organel plastida yang mengandung krolofil. Organel ini memungkinkan tumbuhan untuk memproduksi makanannya sendiri (autotrof). Secara kasar krolofil berfungsi dalam pembentukan makanan. Proses pembentukan makanan (energi) ini sering disebut dengan istilah fotosintesis (foto = cahaya, sintesis = penyusun). Fotosintesis adalah suatu mekanisme penyusunan energi pada tanaman berkrolofil dengan bantuan cahaya matahari.
Proses fotosintesis terbagi atas dua tahapan yaitu tahap reaksi terang dan tahap reaksi gelap. Reaksi terang adalah reaksi yang membutuhkan energi cahaya, khusunya cahaya matahari sedangkan reaksi gelap adalah suatu reaksi yang tidak membutuhkan cahaya matahari.
Cahaya yang dapat dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk melangsungkan proses fotosintesis adalah cahaya (sinar) tampak. Jenis sinar ini memilki panjang gelombang yang berbeda – beda, dari sinar merah, (panjang gelombang terbesar), hingga sinar ungu (panjang gelombang terpendek), perbedaan panjang gelombang memberikan pengaruh yang berbeda pula terhadap proses fotosintesis.
Selain cahaya matahari, proses fotosintesis juga dipengaruhi oleh jumlah CO2, keadaan lingkungan tempat tumbuhan itu hidup,misalnya saja suhu.


BAB II
METODE PRAKTIKUM

2.1.      Waktu dan tempat 
Waktu                        : Kamis, 27 September 2012
 Pukul             : 10.45 – 12.00 WIB
Tempat           : Laboratorium SMA NEGERI 1 SLIYEG

2.2.      Alat dan bahan       
1.      Termometer
2.      Tabung reaksi
3.      Gelas kimia (1000 ml)
4.      Corong
5.      Tanaman air (Kiambang)
6.      NaHCO3 (5 gram)
7.      Spatula
8.      Korek api gas

2.3.      Prosedur kerja  
Pada Percobaan pertama (I)
1.      Isi gelas kimia dengan air sebanyak 800ml
2.      Siapkan tanaman , taruh tanaman tersebut kedalam corong.
3.      Masukan tanaman beserta corong ke dalam gelas kimia dalam keadaan terbalik
4.      Celupkan tabung reaksi ke batang corong
5.      Masukkan thermometer kedalam gelas kimia yang sudah berisi tanaman beserta corong dan tabung reaksi (untuk mengukur suhunya)
6.      Tunggu sampai 15 menit
7.      Setelah 15 menit, angkat tabung reaksi dan langsung tutup dengan tangan .
8.      Nyalakan korek  api gas dan lepaskan tangan yang telah menutupi tabung
9.      Amati nyala api yang terjadi.

Pada percobaan ke (II)  :  Dengan menambahkan NaHCLO3
1.      Isi gelas kimia dengan air sebanyak 800ml
2.      Siapkan tanaman , taruh tanaman tersebut kedalam corong.
3.      Masukan tanaman beserta corong ke dalam gelas kimia dalam keadaan terbalik
4.      Celupkan tabung reaksi ke batang corong.
5.      Masukkan NaHCLO3 sebanyak 5 gram
6.      masukkan thermometer kedalam gelas kimia yang sudah berisi tanaman beserta corong dan tabung reaksi (untuk mengukur suhunya)
7.      Tunggu sampai 15 menit
8.      Setelah 15 menit, angkat tabung reaksi dan langsung tutup dengan tangan .
9.      Nyalakan korek  api gas dan lepaskan tangan yang telah menutupi tabung
10. Amati nyala api yang terjadi.
Pada percobaan ke (III) :              Di tempat terbuka (dengan matahari langsung)
1.      Isi gelas kimia dengan air sebanyak 800ml
2.      Siapkan tanaman , taruh tanaman tersebut kedalam corong.
3.      Masukan tanaman beserta corong ke dalam gelas kimia dalam keadaan terbalik
4.      Celupkan tabung reaksi ke batang corong.
5.      Taruh ditempat matahari langsung
6.      masukkan thermometer kedalam gelas kimia yang sudah berisi tanaman beserta corong dan tabung reaksi (untuk mengukur suhunya)
7.      Tunggu sampai 15 menit
8.      Setelah 15 menit, angkat tabung reaksi dan langsung tutup dengan tangan .
9.      Nyalakan korek  api gas dan lepaskan tangan yang telah menutupi tabung
10. Amati nyala api yang terjadi





BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1.      Hasil Pengamatan

Dalam melakukan percobaan ini, kita mengikuti beberapa tahap seperti yang telah dijelaskan dalam langkah kerja. Untuk dapat membandingkan perbedaan banyaknya gelembung yang dihasilkan maka perangkat percobaan di tempatkan pada dua kondisi yang berbeda yaitu tempat teduh dan tempat terbuka (terkena sinar matahari langsung). Selain di tempatkan di dua kondisi yang berbeda, juga diberi perlakuan yang berbeda. Ada yang ditambahkan dengan NaHCO3 dan ada juga yang ditambahkan dengan es batu. Hasil pengamatan yang kami lakukan disajikan dalam tabel sebagai berikut :

No.
Perangkat
Nyala api
Keterangan
1.
Percobaan 1
Kecil
+
2.
Percobaan 2
Sedang

++
3.
Percobaan 3
Besar
+++

Keterangan:
+          :           Nyala api kecil
++       :           Nyala api sedang
+++     :           Nyala api besar

Pada percobaan tentang proses fotosintesis, pistia stratiotes dengan panjang yang telah ditentukan dimasukkan ke dalam corong kaca yang ditutup dengan tabung reaksi dan kemudian ke dalam beaker glass yang berisi air sampai penuh, apabila dilakukan perlakuan dengan memberikan cahaya pada pistia stratiotes tersebut akan menghasilkan oksigen yang banyak, sedangkan apabila diberi perlakuan dengan ditempatkan pada tempat yang tidak terdapat cahaya dengan lama pengamatan yang sama, maka pistia stratiotes yang direndam akan mengeluarkan oksigen dalam jumlah yang relatif sangat sedikit. Percobaan yang ditambah larutan NaHCO3 ternyata dapat mempercepat laju fotosintesis. Fungsi larutan NaHCO3 disini sebagai katalisator dalam reaksi fotosintesis.




3.2.       Pembahasan                                        

Nyala api yang dihasilkan pada percobaan itu merupakan gas oksigen/O2. Gas ini terbentuk karena proses fotolisis dimana air diuraikan menjadi gas oksigen yang akan muncul berupa gelembung-gelembung dengan persamaan reaksi sebagai berikut:
2H2O → 4H+ + O2
Dari persamaan tersebut nampak dihasilkan molekul gas O2 dari penguraian air.

Pada gelas kimia percobaan I yang diletakkan di tempat dengan intensitas cahaya rendah, proses fotosintesisnya ternyata lambat (diketahui dari sedikitnya nyala api yang dihasilkan). Hal ini terjadi karena walaupun di dalam air terdapat CO2 terlarut tetapi energi yang tersedia (cahaya) untuk melakuan proses fotosintesis oleh pistia stratiotes sangat sedikit. Sehingga, walaupun ada bahan baku, tetapi bila energi untuk mengolah tidak ada maka tidak akan terbentuk hasil.

Pada gelas kimia percobaan II diberi larutan NaHCO3. Penambahan larutan NaHCO3 dimaksudkan untuk menambah kandungan CO2 yang terdapat dalam air, dengan persamaan reaksi sebagai berikut :
NaHCO3 + H2O → NaOH + CO2 + H2O
Fungsi larutan NaHCO3 disini sebagai katalis dalam reaksi fotosintesis.
Gelas kimia yang diberi larutan NaHCO3 jumlah CO2 terlarutnya menjadi tinggi, disamping itu gelas kimia tersebut juga diletakkan di tempat yang sama dengan percobaan I ( tidak banyak energi untuk berfotosintesis). Oleh karena itu proses fotosintesisnya menjadiagak lambat, karena disamping bahan baku tersedia sedikit, energi untuk mengolahnya menjadi sejumlah produk juga kurang, sehingga proses produksi (reaksi) yang berjalan dalam waktu 15 menit mendapatkan hasil yang sedang (gas O2 pada dasar tabung reaksi).

Pada gelas kimia percobaan III  yang diletakkan di tempat terang dan proses fotosintesis nya berlangsung cepat. Hal ini terjadi karena pada suhu yang tinggi. Sehingga menghasilkan nyala api yang besar bila dibandingkan dengan percobaan I dan percobaan II.

Dari hasil percobaan, semua tanaman pistia stratiotes pada setiap percobaan corong mengeluarkan gas oksigen.  Gas oksigen ini terkumpul pada dasar tabung reaksi yang dalam keadaan terbalik, sehingga membentuk rongga udara. Gas yang terkumpul ini akan diuji coba dengan menggunakan bara api dari korek gas. Seperti yang diketahui, api dapat menyala jika ada oksigen disekitarnya. Untuk membuktikan apakah percobaan ini menghasilkan oksigen, maka praktikan menyalakan korek gas dan kemudian dengan membuka mulut  tabung reaksi yang sebelumnya telah ditutup oleh jari jempol. Ketika tabung reaksi di buka ternyata api tersebut  menyala menjadi bertambah besar. Hal tersebut membuktikan bahwa dalam proses fotosintesis gas yang dihasilkan adalah oksigen. Ini ditunjukan dengan menyalanya bara api yang didekatkan dengan mulut tabung reaksi yang berisi gas hasil dari fotosintesis. 




BAB IV
PENUTUP



KESIMPULAN

·        Terbukti bahwa dalam proses fotosintesis menghasilkan gas oksigen. Ini ditunjukan dengan menyalanya bara api yang didekatkan dengan mulut tabung reaksi yang berisi gas hasil dari fotosintesis.
·        Faktor intensitas cahaya yang terang (cukup/optimal) akan membuat proses fotosintesis menjadi cepat tetapi bila cahaya yang tersedia sedikit, proses fotosintesis menjadi lambat.
·        Faktor kadar CO2 terlarut yang melimpah akan mengakibatkan proses fotosintesis berjalan dengan cepat karena CO2 merupakan bahan baku dari proses fotosintesis.
·        Suhu, intensitas cahaya, dan kadar karbon dioksida yang tersedia berpengaruh terhadap kecepatan proses fotosintesis.






DAFTAR PUSTAKA




Arhan. 2009. Laporan Pratikum Fotosintesis. (http://www.smartbekantan.blogspot.com, diakses tanggal 9 September 2009 pukul 16:52)

Arhan. 2009. Percobaan Kecepatan Fotosintesis. (http://www.fithritime.blogspot.com, diakses tanggal 9 September 2009 pukul 16:55)



9 komentar:

  1. useful posting :). mau izin buat referensi laporan. nuwun.

    BalasHapus
  2. mau izin referensi laporan ini untuk tugas makasih

    BalasHapus
  3. bagus banget,izin referensi laporan yaa makasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama, semoga bermanfaat....,

      bantu kasih +1 nya yah..

      Hapus
  4. Terima kasih :3 izin copas buat refrensi laporan :v

    BalasHapus
  5. Izin copas ya.... Makasih sebelumnya sangat bermanfaat blognya

    BalasHapus