Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kami, sehingga kelompok kami
berhasil menyelesaikan makalah laporan praktikum biologi yang alhamdulillah
selesai tepat pada waktunya.
Makalah ini berisikan tentang hasil dari percobaan
ingenhousz yang membuktikan bahwa dalam
proses fotosintesis dihasilkan oksigen (O2). Laporan ini
dibuat agar pembaca dapat memperluas pengetahuan tentang fotosintesis.
Tak lupa kami ucapkan terimakasih kepada guru bidang
study biologi Ibu MASHITOH yang telah membimbing kami, sehingga kami dapat
melakukan percobaan Ingenhousz dengan baik dan benar.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran dari guru dan teman-teman yang
bersifat membangun , selalu kami harapkan demi lebih baiknya makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua
dan semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita, Aamiin.
Wassalamu’alaikum
Wr.Wb.
Sliyeg,
30 September 2012
Penyusun
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Setiap makhuk hidup memiliki
beberapa ciri atau sifat dasar. Salah satu yang utama adalah makhluk hidup
perlu makanan dan mengeluarkan zat sisa. Apabila kita cermati, sifat dasar
tersebut mengarahkan kita kepada suatu mekanisme yang terjadi di dalam tubuh
makhluk hidup yang disebut dengan metabolisme.
Metabolisme yang terjadi pada setiap
jenis makhluk hidup tentunya tidak sama. Bergantung komponen penyusun makhluk
hidup tersebut dari tingkat seluler hingga organisme. Dalam proses metabolisme
terjadi berbagai reaksi kimia baik untuk menyusun maupun menguraikan senyawa
tertentu. Proses penyusunan tersebut disebut anabolisme, sedang proses
penguraiannya disebut katabolisme.
Salah satu contoh proses metabolisme
(anabolisme) yang sering kita dengar adalah proses fotosintesis. Proses
tersebut terjadi pada tumbuhan berklorofil, tepatnya pada jaringan tiang /
palisade dan bunga karang pada mesofil daun. Pada sel palisade atau bunga
karang, proses ini terjadi di dalam sebuah organel yaitu kloroplas. Seperti
yang telah diketahui, proses ini hanya dapat terjadi pada saat ada cahaya.
Cahaya itu dapat berupa cahaya matahari maupun cahaya lampu, yang penting dalam
cahaya tersebut terdapat sinar putih yang merupakan spektrum cahaya dari cahaya
mejikuhibiniu (merah-jingga-kuning-hijau-biru-nila-ungu). Selain cahaya
matahari, proses fotosintesis juga membutuhkan karbon dioksida dan air.
|
Pada proses
fotosintesis ini akan dihasilkan dua senyawa yaitu glukosa dan oksigen.
|
CO2 + H2O
C6H12O6 +O2 + H2O
Untuk mengetahui kandungan glukosa sebenarnya dapat
diketahui dengan percobaan Sact sedang untuk mengetahui kandungan oksigen dapat
diketahui dengan menggunakan lidi yang membara seperti pada percobaan
Ingenhouz. Akan tetapi pada kesempatan ini, yang akan dilihat bukanlah
kandungannya, akan tetapi kecepatan proses tersebut bila diberi perlakuan yang
berbeda – beda terkait suhu, intensitas cahaya, dan NaHCO3.
Percobaan kami kali ini merupakan percobaan Ingenhousz.
1.2.
Tujuan
·
Untuk
membuktikan bahwa dalam proses fotosintesis dihasilkan oksigen (O2)
·
Untuk
mengetahui pengaruh suhu, intensitas cahaya, dan CO2 terhadap
kecepatan proses fotosintesis.
1.3.
Landasan Teori
Dilihat dari organel yang menyusun
sel hewan maupun sel tumbuhan, terdapat perbedaan antara sel hewan dan sel
tumbuhan ini. Organel yang umumnya tidak dimilki oleh sel hewan, namun dimilki
oleh sel tumbuhan adalah kroloplas. Organel kroloplas adalah bagian dari
organel plastida yang mengandung krolofil. Organel ini memungkinkan tumbuhan
untuk memproduksi makanannya sendiri (autotrof). Secara kasar krolofil
berfungsi dalam pembentukan makanan. Proses pembentukan makanan (energi) ini
sering disebut dengan istilah fotosintesis (foto = cahaya, sintesis =
penyusun). Fotosintesis adalah suatu mekanisme penyusunan energi pada tanaman
berkrolofil dengan bantuan cahaya matahari.
Proses fotosintesis terbagi atas dua
tahapan yaitu tahap reaksi terang dan tahap reaksi gelap. Reaksi terang adalah
reaksi yang membutuhkan energi cahaya, khusunya cahaya matahari sedangkan
reaksi gelap adalah suatu reaksi yang tidak membutuhkan cahaya matahari.
Cahaya yang dapat dimanfaatkan oleh
tumbuhan untuk melangsungkan proses fotosintesis adalah cahaya (sinar) tampak.
Jenis sinar ini memilki panjang gelombang yang berbeda – beda, dari sinar
merah, (panjang gelombang terbesar), hingga sinar ungu (panjang gelombang
terpendek), perbedaan panjang gelombang memberikan pengaruh yang berbeda pula
terhadap proses fotosintesis.
Selain cahaya matahari, proses fotosintesis juga
dipengaruhi oleh jumlah CO2, keadaan lingkungan tempat tumbuhan itu
hidup,misalnya saja suhu.
BAB
II
METODE
PRAKTIKUM
2.1. Waktu
dan tempat
Waktu :
Kamis, 27 September 2012
Pukul : 10.45 – 12.00 WIB
Tempat :
Laboratorium SMA NEGERI 1 SLIYEG
2.2. Alat dan bahan
1. Termometer
2. Tabung
reaksi
3. Gelas
kimia (1000 ml)
4. Corong
5. Tanaman
air (Kiambang)
6. NaHCO3 (5
gram)
7. Spatula
8. Korek
api gas
2.3. Prosedur kerja
Pada
Percobaan pertama (I)
1. Isi
gelas kimia dengan air sebanyak 800ml
2. Siapkan
tanaman , taruh tanaman tersebut kedalam corong.
3. Masukan
tanaman beserta corong ke dalam gelas kimia dalam keadaan terbalik
4. Celupkan
tabung reaksi ke batang corong
5. Masukkan
thermometer kedalam gelas kimia yang sudah berisi tanaman beserta corong dan
tabung reaksi (untuk mengukur suhunya)
6. Tunggu
sampai 15 menit
7. Setelah
15 menit, angkat tabung reaksi dan langsung tutup dengan tangan .
8. Nyalakan
korek api gas dan lepaskan tangan yang
telah menutupi tabung
9. Amati
nyala api yang terjadi.
Pada
percobaan ke (II) : Dengan menambahkan NaHCLO3
1. Isi
gelas kimia dengan air sebanyak 800ml
2. Siapkan
tanaman , taruh tanaman tersebut kedalam corong.
3. Masukan
tanaman beserta corong ke dalam gelas kimia dalam keadaan terbalik
4. Celupkan
tabung reaksi ke batang corong.
5. Masukkan
NaHCLO3 sebanyak 5 gram
6. masukkan
thermometer kedalam gelas kimia yang sudah berisi tanaman beserta corong dan
tabung reaksi (untuk mengukur suhunya)
7. Tunggu
sampai 15 menit
8. Setelah
15 menit, angkat tabung reaksi dan langsung tutup dengan tangan .
9. Nyalakan
korek api gas dan lepaskan tangan yang
telah menutupi tabung
10. Amati
nyala api yang terjadi.
Pada
percobaan ke (III) : Di tempat terbuka (dengan
matahari langsung)
1. Isi
gelas kimia dengan air sebanyak 800ml
2. Siapkan
tanaman , taruh tanaman tersebut kedalam corong.
3. Masukan
tanaman beserta corong ke dalam gelas kimia dalam keadaan terbalik
4. Celupkan
tabung reaksi ke batang corong.
5. Taruh
ditempat matahari langsung
6. masukkan
thermometer kedalam gelas kimia yang sudah berisi tanaman beserta corong dan
tabung reaksi (untuk mengukur suhunya)
7. Tunggu
sampai 15 menit
8. Setelah
15 menit, angkat tabung reaksi dan langsung tutup dengan tangan .
9. Nyalakan
korek api gas dan lepaskan tangan yang
telah menutupi tabung
10. Amati
nyala api yang terjadi
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Hasil Pengamatan
Dalam melakukan percobaan ini, kita mengikuti beberapa tahap
seperti yang telah dijelaskan dalam langkah kerja. Untuk dapat membandingkan
perbedaan banyaknya gelembung yang dihasilkan maka perangkat percobaan di
tempatkan pada dua kondisi yang berbeda yaitu tempat teduh dan tempat terbuka
(terkena sinar matahari langsung). Selain di tempatkan di dua kondisi yang
berbeda, juga diberi perlakuan yang berbeda. Ada yang ditambahkan dengan NaHCO3 dan
ada juga yang ditambahkan dengan es batu. Hasil pengamatan yang kami lakukan
disajikan dalam tabel sebagai berikut :
No.
|
Perangkat
|
Nyala api
|
Keterangan
|
1.
|
Percobaan 1
|
Kecil
|
+
|
2.
|
Percobaan 2
|
Sedang
|
++
|
3.
|
Percobaan 3
|
Besar
|
+++
|
Keterangan:
+ : Nyala api kecil
++ : Nyala api sedang
+++ : Nyala api besar
Pada percobaan tentang proses fotosintesis, pistia
stratiotes dengan panjang yang telah ditentukan dimasukkan ke dalam
corong kaca yang ditutup dengan tabung reaksi dan kemudian ke dalam beaker glass
yang berisi air sampai penuh, apabila dilakukan perlakuan dengan memberikan
cahaya pada pistia stratiotes tersebut akan menghasilkan oksigen yang
banyak, sedangkan apabila diberi perlakuan dengan ditempatkan pada tempat yang
tidak terdapat cahaya dengan lama pengamatan yang sama, maka pistia
stratiotes yang direndam akan mengeluarkan oksigen dalam jumlah yang
relatif sangat sedikit. Percobaan yang ditambah larutan NaHCO3 ternyata
dapat mempercepat laju fotosintesis. Fungsi larutan NaHCO3 disini
sebagai katalisator dalam reaksi fotosintesis.
3.2. Pembahasan
Nyala api yang dihasilkan pada percobaan itu merupakan gas
oksigen/O2. Gas ini terbentuk karena proses fotolisis dimana air
diuraikan menjadi gas oksigen yang akan muncul berupa gelembung-gelembung
dengan persamaan reaksi sebagai berikut:
2H2O →
4H+ + O2
Dari persamaan
tersebut nampak dihasilkan molekul gas O2 dari penguraian air.
Pada gelas kimia percobaan
I yang diletakkan di tempat dengan intensitas cahaya rendah, proses fotosintesisnya
ternyata lambat (diketahui dari sedikitnya nyala api yang dihasilkan). Hal ini
terjadi karena walaupun di dalam air terdapat CO2 terlarut
tetapi energi yang tersedia (cahaya) untuk melakuan proses fotosintesis oleh pistia
stratiotes sangat sedikit. Sehingga, walaupun ada bahan baku, tetapi
bila energi untuk mengolah tidak ada maka tidak akan terbentuk hasil.
Pada gelas kimia percobaan
II diberi larutan NaHCO3. Penambahan larutan NaHCO3 dimaksudkan
untuk menambah kandungan CO2 yang terdapat dalam air, dengan
persamaan reaksi sebagai berikut :
NaHCO3 +
H2O → NaOH + CO2 + H2O
Fungsi
larutan NaHCO3 disini sebagai katalis dalam reaksi
fotosintesis.
Gelas kimia yang diberi larutan NaHCO3 jumlah CO2 terlarutnya menjadi tinggi, disamping itu gelas kimia tersebut juga diletakkan di tempat yang sama dengan percobaan I ( tidak banyak energi untuk berfotosintesis). Oleh karena itu proses fotosintesisnya menjadiagak lambat, karena disamping bahan baku tersedia sedikit, energi untuk mengolahnya menjadi sejumlah produk juga kurang, sehingga proses produksi (reaksi) yang berjalan dalam waktu 15 menit mendapatkan hasil yang sedang (gas O2 pada dasar tabung reaksi).
Gelas kimia yang diberi larutan NaHCO3 jumlah CO2 terlarutnya menjadi tinggi, disamping itu gelas kimia tersebut juga diletakkan di tempat yang sama dengan percobaan I ( tidak banyak energi untuk berfotosintesis). Oleh karena itu proses fotosintesisnya menjadiagak lambat, karena disamping bahan baku tersedia sedikit, energi untuk mengolahnya menjadi sejumlah produk juga kurang, sehingga proses produksi (reaksi) yang berjalan dalam waktu 15 menit mendapatkan hasil yang sedang (gas O2 pada dasar tabung reaksi).
Pada gelas kimia percobaan
III yang diletakkan di tempat terang
dan proses fotosintesis nya berlangsung cepat. Hal ini terjadi karena pada suhu
yang tinggi. Sehingga menghasilkan nyala api yang besar bila dibandingkan
dengan percobaan I dan percobaan II.
Dari hasil percobaan, semua tanaman pistia stratiotes pada
setiap percobaan corong mengeluarkan gas oksigen. Gas oksigen ini terkumpul pada dasar tabung
reaksi yang dalam keadaan terbalik, sehingga membentuk rongga udara. Gas yang
terkumpul ini akan diuji coba dengan menggunakan bara api dari korek gas. Seperti
yang diketahui, api dapat menyala jika ada oksigen disekitarnya. Untuk
membuktikan apakah percobaan ini menghasilkan oksigen, maka praktikan
menyalakan korek gas dan kemudian dengan membuka mulut tabung reaksi yang sebelumnya telah ditutup
oleh jari jempol. Ketika tabung reaksi di buka ternyata api tersebut menyala menjadi bertambah besar. Hal tersebut
membuktikan bahwa dalam proses fotosintesis gas yang dihasilkan
adalah oksigen. Ini ditunjukan dengan menyalanya bara api yang didekatkan
dengan mulut tabung reaksi yang berisi gas hasil dari fotosintesis.
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
·
Terbukti bahwa dalam proses fotosintesis
menghasilkan gas oksigen. Ini ditunjukan dengan menyalanya bara api yang
didekatkan dengan mulut tabung reaksi yang berisi gas hasil dari fotosintesis.
·
Faktor intensitas cahaya yang terang
(cukup/optimal) akan membuat proses fotosintesis menjadi cepat tetapi bila
cahaya yang tersedia sedikit, proses fotosintesis menjadi lambat.
·
Faktor kadar CO2 terlarut
yang melimpah akan mengakibatkan proses fotosintesis berjalan dengan cepat
karena CO2 merupakan bahan baku
dari proses fotosintesis.
·
Suhu, intensitas cahaya, dan kadar karbon
dioksida yang tersedia berpengaruh terhadap kecepatan proses fotosintesis.
DAFTAR PUSTAKA
Arhan. 2009. Laporan
Pratikum Fotosintesis. (http://www.smartbekantan.blogspot.com, diakses tanggal 9 September 2009 pukul 16:52)
Arhan. 2009. Percobaan
Kecepatan Fotosintesis. (http://www.fithritime.blogspot.com, diakses tanggal 9 September 2009 pukul 16:55)
useful posting :). mau izin buat referensi laporan. nuwun.
BalasHapusthanks for visit :-)
Hapussemoga bermanfaat. .,
mau izin referensi laporan ini untuk tugas makasih
BalasHapusiyah mangga, semoga bermanfaat. .,:-)
Hapusbagus banget,izin referensi laporan yaa makasih
BalasHapusSama-sama, semoga bermanfaat....,
Hapusbantu kasih +1 nya yah..
Terima kasih :3 izin copas buat refrensi laporan :v
BalasHapusSama-sama, semoga bermanfaat..,
HapusIzin copas ya.... Makasih sebelumnya sangat bermanfaat blognya
BalasHapus