PRAKATA
Puji dan syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT
karena atas karunia dan rahmat-Nya, kegiatan Pementasan Drama Musikal “Kutukan Cinta Bandung” dapat
terlaksana dengan baik. Setelah melalui proses yang lumayan singkat, akhirnya
pementasan ini dapat dijadikan sebagai bukti kesungguhan dan keseriusan kami
dalam belajar.
Proses kreatif ini membutuhkan
sebuah bentuk kerjasama yang saling berkaitan dan membutuhkan pula kesadaran
dan rasa tanggungjawab sebagai komitmen yang diputuskan dalam sebuah kerja
kolektif yang kompak. Pementasan drama yang berjudul “Kutukan Cinta Bandung“
ini tidak dapat terwujud kecuali atas dorongan dan bantuan serta kerjasama
dari berbagai pihak. Sehubungan dengan hal itu, maka dengan segala kerendahan
hati penyaji mengucapkan terima kasih yang tulus kepada:
1.
Ibu
Srimulyani selaku guru mata pelajaran seni budaya SMA Negeri 1 Sliyeg
2.
Bapak Deden
selaku guru pembimbing pelaksanaan praktek Drama Musikal
3.
Teman –
teman XII IPA 1 yang telah bekerja dengan baik
4.
Semua pihak
yang telah membantu terselenggaranya pementasan drama musikal ini
Kami mohon
maaf apabila dalam penyelenggaraan pementasan ini, terdapat banyak kekurangan karena
kami masih dalam taraf belajar.Oleh karena itu, kritik
dan saran dari guru dan teman-teman yang bersifat membangun , selalu kami
harapkanguna tercapainya kegiatan yang lebih baik di masa
mendatang.
Sliyeg,
04 Maret2013
Wahyu Sae Setiadi
LAPORAN
PERTANGGUNGJAWABAN
PEMENTASAN DRAMA
MUSIKAL
“KUTUKAN CINTA
BANDUNG”
XII IPA 1 NESLY ANGKATAN
2012/2013
A.
PENDAHULUAN
Pementasan drama merupakan kegiatan
yang dapat menumbuhkan jiwa kreativitas dan solidaritas siswa. Melalui kegiatan
ini, siswa dilatih untuk berkreasi dan bekerjasama. Secara tidak langsung,
kegiatan ini diharapkan pula dapat meningkatkan kepedulian siswa pada situasi
zaman, mengiventarisasi persoalan, dan mencari jalan pemecahan secara arif dan
tepat.
Pengadaan kegiatan pementasan drama
musikal ini merupakan tugas yang diberikan oleh guru mata pelajaran Seni Budaya
sebagai tugas praktek UAS serta sebagai salah satu upaya menumbuhkan jiwa
kreativitas dan solidaritas siswa, serta menghidupkan seni pementasan drama di SMA
Negeri 1 Sliyeg.
B.
NAMA KEGIATAN
Nama kegiatan ini adalah Pementasan
Drama Musikal“Kutukan Cinta Bandung”.
C.
TUJUAN KEGIATAN
Tujuan Kegiatan ini adalah:
1.
Menggalakkan
kreativitas siswa di bidang pementasan drama
2.
Mengoptimalkan
keseriusan siswa dalam berlatih drama
3.
Mengembangan
potensi siswa yang berbakat di bidang teater
4.
Menumbuhkan
kerjasama, kesadaran dan rasa tanggung jawab
5.
Menumbuhkan
solidaritas siswa
D.
PELAKSANAAN KEGIATAN
Kegiatan ini telah dilaksanakan pada :
Hari, tanggal : Senin, 04Maret
2013
Pukul
: 11.30 WIB s.d. 12.30 WIB
Tempat
: Halaman SMA Negeri 1 Sliyeg
E.
BENTUK KEGIATAN
1. Pembentukankepanitiaan
2. Pemilihannaskah
3. Pemilihan pemain
4. Latihan rutin
5. Pementasan drama
F.
PESERTA
Pementasan Drama Musikal “Kutukan Cinta Bandung” ini
disajikan oleh siswa peserta Pementasan Drama Musikal kelas XII IPA 1 Angkatan
2012/2013. Adapun penonton yang hadir adalah seluruh siswa yang tidak
sedang dalam belajar.
G.
PENDANAAN KEGIATAN
1.
Dana pelaksanaan
Pementasan Drama Musikal “Kutukan Cinta Bandung” berasaldariiuran peserta
pementasan drama musikal kelas XII IPA 1 SMA Negeri 1 Sliyeg
2.
Dana
kegiatan tersebut antara lain digunakan untuk :
a.
Konsumsi
b.
Dekorasi/Properti
c.
Tata rias
d.
Tata busana
Laporan
keuangan terlampir.
H.
HAMBATAN
Hambatan dalam persiapan
a.
Waktu
latihan yang sempit karena dalam masa persiapan menghadapi Ujian Nasional
b.
Faktor lelah
dari para peserta karena kegiatan pengayaan dan tugas yang menumpuk
c.
Pemilihan
latar belakang yang sebelumnya di rencanakan menggunakan proyektor, namun
karena faktor cahaya sehingga tidak bisa dilakukan
d.
Kesadaran
individu yang kurang bertanggung jawab
Hambatan
dalam pementasan
a. Cuaca yang tidak mendukung sehingga merubah rencana
yang seharusnya
b. Hujan yang cukup deras sehingga menghambat segala hal
I.
SARAN
a.
Waktu yang disediakan lebih lama agar latihan lebih maksimal
b.
Kesadaran individu harus lebih ditingkatkan agar menuai hasil yanag lebih
baik lagi
c.
Kekompakan antara siswa agar lebih ditingkatkan lagi
J.
PENUTUP
Demikian laporan kegiatan ini disusun
sebagai laporan pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan Pementasan Drama Musikal
“Ktukan Cinta Bandung” dari kelas XII IPA 1 Nesly angkatan 2012/2013. Atas
bantuan berbagai pihak kami mengucapkan terimakasih.
Lampiran 1
Susunan Panitia
Pementasan Drama Musikal “Kutukan
Cinta Bandung”
Sutradara
: Ady Supriyono
Dokumentasi :
Wahyu Sae Setiadi
Tata Rias +
kostum : Semua Siswa
XII IPA 1
Narator +
pembisik : Eka Sucita
Music
director :
Eka Sucita
Editiing :
Triyana Putra
Penulis
Laporan : Wahyu Sae
Setiadi
Koreografer : Putri Octaviani, Nur Komariyah, Inayati, Fajar Gunawan
Penata
panggung dan properti : Semua
siswa XII IPA 1
Lampiran 2
Daftar Nama
Pemain
Pementasan Drama Musikal “Kutukan
Cinta Bandung”
Pemeran:
Opening :
Inayati
1. Bandung
Bondowoso : Triyana Putra
2. Roro
Jonggrang : Hariyani Pricilia Suherman
3. Patih : Ady Supriyono
4. Dayang 1
(painem)
: Ayu Widya Putri
5. Dayang 2
(paijem) : Wiwit Apriliyani
6. Jinni : Rizky Amalia Syafitri
7. Jinten : Dwi Ayu Retno
8. Jinem : Nurngapiyah
9. Jinnah : Maenah
10. Rakyat 1
: Atikah dan Anis Watul Mutiah
11. Rakyat 2
: Riyan Antono
12. Rakyat 3
: Siti Atiah
Lampiran 3
Laporan Keuangan
Pementasan Drama Musikal “Kutukan
Cinta Bandung”
Kostum :
Rp. 180.000.-
Konsumsi :
Rp. 80.000.-
Print, photocopy & jilid :
Rp. 26.000.-
Bambu :
Rp. 20.000.-
Sewa Latar Belakang :
Rp. 13.000.-
Kertas jagung :
Rp. 10.000.-
Asturo dan peniti emas :
Rp. 6.000.-
Kardus :
Rp. 5.000.-
Tali plastik :
Rp. 4.000.-
Jahit kain :
Rp. 3.000.-
Spidol :
Rp. 3.000.-
Lem :
Rp. 2.500.-
+
Jumlah :
Rp. 352.500.-
Lampiran 4
Dokumentasi Gambar
Lampiran 5
Naskah
Pementasan Drama Musikal
“Kutukan Cinta Bandung”
Sifat
: Adaptasi Cerita Rakyat Asal Mula Candi Prambanan
Babak :
I (satu) babak
Genre Teater
: Komedi
Konsep
Cerita
“Kutukan
Cinta Bandung” adalah sebuah naskah teater bergenre Komedi yang di adaptasi
dari sebuah cerita rakyat “Asal Mula Candi Prambanan”.
Sinopsis
Dikisahkan
di sebuah kerajaan di Jawa ada seorang Raja yang gagah, sakti, sombong dan
arogan bernama Bandung Bondowoso. Pada suatu hari dia bertemu dengan Roro
Jonggrang. Bandung Bondowoso terpesona oleh kecantikan Roro Jonggrang. Dia
berniat untuk memperistri Roro Jonggrang. Roro Jonggrang tidak mau menikah
dengan Bandung Bondowoso. Dia mencoba menolaknya secara halus dengan menyuruh
Bandung Bondowoso membuatkan seribu candi untuknya dalam waktu satu malam.
Bandung Bondowoso menyetujuinya karena dia merasa sanggup untuk membuatnya
dengan bantuan pasukan jin yang dia miliki. Bandung Bondowoso langsung
memanggil pasukan Jinnya untuk membuatkan seribu candi. Terang saja dengan
cepat ratusan candi telah dibuat. Melihat hal itu Roro Jongrang sangat bingung.
Akhirnya dia mempunyai inisiatif untuk membuat sebuah pagi buatan. Melihat
sudah pagi, pasukan jin pun pulang lagi ke tempat asalnya, padahal candinya
masih kurang satu. Roro Jonggrang kembali menghampiri Bandung Bondowoso untuk
menanyakan jumlah candinya. Karena kurang satu, jadi dia tidak mau menikah
dengan Bandung Bondowoso. Bandung Bondowoso sangat marah karena merasa telah
ditipu dan dibodohi oleh Roro Jonggrang. Saat kemarahannya itu dia mengutuk
Roro Jonggrang menjadi sebuah arca untuk melengkapi jumlah candi yang
dibuatnya.
Crew Drama:
Sutradara
: Ady Supriyono
Dokumentasi : Wahyu Sae Setiadi
Tata Rias +
kostum : Semua Siswa Kelas XII IPA 1
Narator +
pembisik : Eka Sucita
Music
director : Eka Sucita
Editiing : Triyana Putra
Koreografer
: Putri Octaviani, Nur Komariyah, Inayati, Fajar Gunawan
Penata
panggung dan properti: Semua Siswa XII IPA 1
Pemeran:
Opening :
Inayati
1. Bandung
Bondowoso : Triyana Putra
2. Roro
Jonggrang : Hariyani Priscilia Suherman
3. Patih : Ady Supriyono
4. Dayang 1
(painem) :
Ayu Widya Putri
5. Dayang 2
(paijem) : Wiwit Apriliani Noviyanti
6. Jinni : Rizky Amalia Syafitri
7. Jinten : Dwi Ayu Retno
8. Jinem : Nurngapiyah
9. Jinnah : Maenah
10. rakyat 1 : Atikah dan Anis Watul Mutiah
11. rakyat 2 : Riyan Antono
12. Rakyat 3 :
Siti Atiah
Watak Tokok
(Penokohan) :
1. Bandung
Bondowoso : Sombong, angkuh, percaya
diri.
2. Roro
Jonggrang :
Cuek, jutek, cerdas.
3. Patih
: Patuh kepada pimpinan,
4. Painem
(Dayang ) :
Centil, patuh
5. Paijem
(Dayang) :
Centil, patuh
6.
Jinni
: Percaya diri
7.
Jinten
: Suka Shopping
8.
Jinem
: pendiam, tidak terlalu banyak tingkah
9.
Jinnah
: Percaya diri
10 Para
Rakyat
: Patuh
Alur :
Alur Maju(
Alur Kronologis)
Perkenalan :
Pertemuan antara Bandung Bondowoso dan Roro Jonggrang
Pemunculan
Masalah : Bandung Bondowoso melamar Roro Jonggrang, Roro Jonggrang meminta
dibuatkan seribu candi sebagai persyaratannya
Konflik :
Pembuatan candi oleh para jin sudah hampir selesai sebelum fajar tiba
Klimaks :
Candi yang diminta kurang satu, sehingga Roro Jonggrang menolak pernikahannya
dengan Bandung Bondowoso
Anti
Klimaks: Roro Jonggrang dikutuk oleh Bandung Bondowoso menjadi arca sebagai
candi ke seribu
Konsep
Panggung
Setting awal
: Panggung terdapat beberapa tanaman hidup di panggung menggambarkan suasana
asrinya wilayah kerajaan Prambanan. Lesung di bagian panggung bawah.
Setting
akhir : tiga buah miniatur candi, satu besar di tengah, dan dua buah candi
kecil disamping kanan dan kiri. Ada Banner yang menggambarkan banyaknya candi.
Lesung di bagian panggung bawah.
Setting
Tempat
1. Depan
Kerajaan Prambanan
2. Pemukiman
Penduduk ( tempat penumbukan lesung)
Properti
Sterofoem
untuk membuat candi dan lesung
22 Kardus
Aqua gelas/ Mie Instan untuk dasar pembuatan candi
3 buah
tongkat untuk alu (penumbuk lesung)
1 buah mic
beberapa
buah shopping bag
Kentongan +
pemukul
Uang mainan
1 tangkai
bunga mawar merah
Tanaman
hidup
Banner
menggambarkan banyaknya candi
Konsep
Busana
1 ps Pakaian
Raja Jawa
1 ps Pakaian
Patih Jawa
1 buah
kemben, Main set, sewek untuk Roro Jonggrang
2 buah
selendang
2 buah
Jarik/ sewek
2 buah
kebayak
3 buah
stagen
4 buah
kostum jin : celana + pakaian jin (seperti jinni oh jinni)
3 (Kebaya +
sewek) untuk ibu-ibu penumbuk lesung.
Tata Rias
Roro Jonggrang
: Tata rias yang menapilkan
kesan mewah sebagai seorang Putri, rambut berasal dari jilbab yang ditata
sedemikian rupa sehingga membentuk seperti sanggul yang tinggi.
Dayang-dayang
: natural, diberi sanggul kecil
/ digelung kecil
Bandung
Bondowoso : Tata rias natural dan menampilkan kesan sombong
Patih
: Natural, menampilkan kesan garang.
Jinni
: berdandan seperti Jinni oh Jinni
Jinten
: berdandan seperti Jinni oh Jinni
Jinem
: berdandan seperti Jinni oh Jinni
Jinah
: berdandan seperti Jinni oh Jinni
Rakyat
: Natural, menggunakan kerudung seperti sorban.
Konsep Musik:
Opening Ovj
sesaat setelah narasi
Bunyi
gamelan saat masuknya Bandung Bondowoso (diawal cerita, Kebo Giro)
Gleen Fredly
ft Audy : Terpesona
One
Direction: Whats make you beautiful
Slank :
Pandangan pertama
Noah :
Separuh Aku
Ahmad Dhani
: Madu 3
Sherina :
Geregetan
Yovie Nuno :
Janji Suci
Bruno Mars :
Marry you
Afgan :
Bunga terakhir
Syahrini :
Jangan memilih aku
Project Pop
: Kawin
Miss A :
Good bye
Gang nam
Style : Saat Pemanggilan Jin
Krisdayanti
: Pilihlah aku
Live Lagu
dangdut (Hidup tanpa cinta, bagai taman tak berbunga), saat jin 4 datang dan
mengajak bernyaanyi.
DP : Mimpi
manis
Pay ipank ft
Vanya : Bad boys bad girls
Dewa : Pupus
Anang :
Separuh jiwaku pergi
Lagu Penutup
: Peterpan – Tak ada yang abadi
Narasi :
Alkisah, di pulau jawa ada seorang Raja yang gagah, sakti, sombong dan arogan
bernama Bandung Bondowoso. Saat dia dan patihnya hang out di kawasan kerajaan
Prambanan dia bertemu dengan Roro Jonggrang yang sangat cantik. Dia berniat
untuk melamarnya. Untuk kisah selengkapnya kita saksikan di, TKP..
(musik
gending jawa kebo giro)
1.Bandung
Bondowoso
(berjalan
menampilkan kesan sombong dan arogan) tempat apa ini. sepi banget, kaya kuburan. Masa ada
Bandung Bondowoso yang keren gini gak ada yang nyambut. (menghela nafas)
aduh parah banget nih. Loh, mana lagi si patih gila itu. Tih..Patih..
(dengan nada tinggi) Patih…
2.Patih
(lari
tergopoh-gopoh) iya bos, ada apa bos.
3.Bandung
Bondowoso
bas..bos..bas..bos..
bosok ta?
4.Patih
sorry,
paduka. Kalau ngomong paduka kan kayaknya jadul banget nih. Kita kan orang
gaul. Makanya untuk menampilkan kesan gaul, jadi saya manggil Padukanya Bos.
5.Bandung
Bondowoso
Gaul
dengkulmu iku.. heh, ngapain kamu berdiri didepanku. Duduk.. nggak sopan
berdiri didepan Raja. Tak tempeleng kamu nanti.
6.Patih
Ampun
Paduka. Saya lupa.
7.Bandung
Bondowoso
Ngomong-ngomong,
tempat seindah ini kok sepi ya. Gak ada cewek cakep. Kamu tadi lihat nggak pas
jalan kesini.
8.Patih
So pasti
paduka, rakyat disini cakep-cekep kaya luna maya. Bener-bener nggak rugi aku
ikut paduka kesini.
9.Bandung
Bondowoso
apa? Rakyat
jelata. Aduh kemseupai. Masa BB yang gagah perkasa kaya gini disejajarkan
dengan rakyat jelata.
10.Patih
yah, dari
pada temen-temen paduka yang dari kerajaan jin itu. ya mending rakyat jelata di
sini.
11.Bandung
Bondowoso
iya e..
kemarin aku tekor bayari Jinni sama Jinnah karaokean, belum lagi Jinten.
Shopping mulu kerjaannya. ATM terkuras kalau jalan sama mereka. Untung Jinem
gak ikut kemaren. Coba ikut, wes gak ngerti jadi apa aku.
12.Patih
loh, kemaren
paduka jalan sama para jin itu ya? Kok saya nggak diajak sih paduka?
13.Bandung
Bondowoso
kamu sih,
molor mulu kemaren. Jadi ya tak tinggal.
14.Patih
yah, kalau
gitu ya nggak salah.. kalo paduka diporotin sama jin-jin gila itu
15.Bandung
Bondowoso
ow.. jadi
kamu nyukurin aku. Tak pecat kamu nanti yo.
16.Patih
ow..tidak
bisa.. kontrak saya masih panjang.
17.Bandung
Bondowoso
semprul
kamu.. eh, ada cewek cakep tuh. Siapa ya? Jaga sikap..jaga sikap..
(muncul lagu
Cantik dari Kahitna)
18.Roro
Jonggrang
Dayang,
laper nih. Tadi bawa bekal apa?
19.Painem
(dayang)
Aduh, lupa
gusti ayu
20.Paijem
(dayang)
Lupa, apa
habis kamu makan tadi?
21.Roro
Jonggrang
Kalian itu
ya. Kebiasaan deh.
22.Bandung
Bondowoso
(berjalan
menghampiri Roro Jonggrang) ehem..ehem.. cewek.. boleh kenalan nggak??
23.Painem
(dayang)
(mengulurkan
tangan kepada patih) Painem.. biasa di panggil “Inem si pelayan seksi”.
24.Paijem
(dayang)
(menabrak
Painem sampai terjatuh dan memutuskan jabat tangannya dengan patih) saja Maya,
Luna Maya.
25.Pinem
(dayang)
Paijem aja,
ngaku-ngaku Luna Maya.
26.Patih
Saya Ariel,
kok cocok ya kayaknya sama mbak Maya.
27.Bandung
Bondowoso
udah-udah..
kok jadi ajang kenalan kalian sih.
(menyodorkan
beberapa lembar uang kepada patih) Nih tih, buat kamu. Ajak jalan dayang-dayang itu.
Tapi jangn jauh-jauh. Nanti kalau tak tak panggil kamu harus cepet kemari.
28.Patih
Kurang nih
paduka..
29.Bandung
Bondowoso
Loh, berani
minta tambah lagi kamu??
30.Patih
Ampun
paduka, ndak kok. Ini sudah lebih dari cukup. Saya berangkat dulu ya.
(menghampiri
para dayang)
Ikut abang
yuk neng..
31.Paijem
ijin ke sana
dulu ya gusti ayu.
32.Roro
Jonggrang
Loh..loh.,
pada mau kemana? Kalian tu ya, pada kecentilan.
33.Painem
ya maaf, kan
lagi usaha.
34.Roro Jonggrang
(gemas
melihat kalakuan dayang-dayangnya
35.Bandung
Bondowoso
Ehem..ehem..
mbak yang cantik, kalo boleh saya tahu, Namanya siapa ya??
36.Roro
Jonggrang
(Menjawab
dengan ketus, tanpa mengulurkan tangan dan menatap Bandung Bondowoso) ErJe.
37.Bandung Bondowoso
ErJe??
Namanya kok singkat banget ya?? Terus saya musti panggil apa??
38.Roro
Jonggrang
ErJe tu nama
panggilan gw dodol.. Nama gw tu Roro Jonggrang.
39.Bandung
Bondowoso
Oh, Mbak
Roro toh.
40.Roro
Jonggrang
Er…Je…bukan
Mbak Roro.
41.Bandung Bondowoso
iya..iya
Mbak Jonggrang.
42.Roro
Jonggrang
(menghela
nafas) terserah loe mau panggil gw apa.
43.Bandung
Bondowoso
Iya..iya
ErJe.. bercanda. Kalo gw BeBe alias Bandung Bondowoso.
44.Roro
Jonggrang
Siapa juga
yang nanya, PeDe banget sih. Lagian Nama kok Aneh, Bandung Bondowoso. Bandung
Jawa Barat, Bondowoso Jawa Timur. Nggak konsisten banget sih.
45.Bandung
Bondowoso
aduh..
sombong banget sih Je. Nama aku sih nggak aneh. Aku kan blasteran Jawa Barat
sama Jawa Timur. Kayaknya cocok nih kalau kita menikah. Anak kita nanti
Blasteran Jawa Barat,Jawa Tengah sama Jawa Timur. Lengkap…
(mencari
Patih) tih..Patih..Patih (Sedikit berteriak)
46.Patih
Iya..iya..paduka..
ganggu orang aja sih paduka.
47.Bandung
Bondowoso
(berbisik
kepada Patih, menyuruhnya untuk mencarikan setangkai bunga)
48.Patih
siap,
laksanakan paduka. (lari mencari bunga)
49.Patih
(Berlari
menghampiri BB sambil terengah-engah, dan segera memberikan setangkai bunga) ini paduka.
50.Bandung
Bondowoso
Thank’s ya,
ntar gw naikin deh gaji lu. Sana pergi lagi.
51.Patih
(menggerutu
dan berlalu meninggalkan Bandung Bondowoso)
Yang bener
aja paduka? Bulan ini aja belum dibayar.
52.Bandung
Bondowoso
(Berlutut,
sambil menyodorkan setangkai bunga kepada Roro Jonggrang)
(Terdengar
lirih, alunan lagu malik n D’Esensial)
53.Bandung
Bondowoso
ErJe, Will
You Marry Me??
54.Roro
Jonggrang
(terkejut,
tapi pura-pura cuek) ihh..apa-apaan nih. Bunga?? Setangkai lagi. Nggak
modal banget sih lu.
55.Bandung
Bondowoso
Ini emang
setangkai, siapa juga yang bilang sepuluh tangkai. Tapi kamu tahu nggak apa
arti dari setangkai bunga ini?? ini tuh, melambangkan hatiku yang
kupersembahkan hanya untukmu…
56.Roro
Jonggrang
Sorry ya, gw
nggak suka bunga yang beginian. Gw tuh sukanya Bunga deposito.
57.Bandung
Bondowoso
oke deh, gw kasih
semua buat lu. Gimana? Mau nggak??
58.Roro
Jonggrang
gimana ya??
Kasih tau nggak ya???
59.Bandung
Bondowoso
Kasih tau
dong..
60.Roro
Jonggrang
Emang lu
pengen tau apa pengen tau banget??
61.Bandung
Bondowoso
Banget,
cepetan dong.
62.Roro
Jonggrang
Oke, aku
terima
63.Bandung
Bondowoso
jadi kamu
mau jadi istriku??
64.Roro
Jonggrang
iya, tapi
dengan satu syarat lagi.
65.Bandung
Bondowoso
apaan?
66.Roro
Jonggrang
Syaratnya,
kamu harus membuatkan seribu candi untukku dalam satu malam. Nggak boleh
korupsi. Gimana? Mau nggak?? Kalo nggak mau ya udah.
67.Bandung
Bondowoso
Ok. Apapun
persyaratannya, minumnya teh botol sosro.
Loh,
maksudnya apapun persyaratannya pasti akan ku terima.
68.Roro
Jonggang
deal..
69.Bandung
Bondowoso
deal…
(mereka
berdua berjabat tangan menandakan persetujuan)
70.Bandung
Bondowoso
Patih…
71.Roro
Jonggrang
Dayang…
72.Dayang-dayang
Iya gusti
73.Roro
Jonggrang
Dari mana
aja kalian? Ayo pulang. Besuk pagi kita kemari lagi untuk menghitung jumlah
Candinya. (mereka meninggalkan BB dan Patihnya)
74.Dayang-Dayang
(melambaikan
tangan) Sampai
ketemu besuk sayang…
75.Patih
(melambaikan
tangan)
76.Roro
Jonggrang
Kalian ya..
ayo cepat.
Narator
: setelah kepergian Roro Jonggrang, Bandung Bondowoso berinisiatif untuk
memanggil para sabatnya yang berasal dari negeri Jin untuk meminta bantuan
kepada mereka membuatkan seribu candi untuk Roro Jonggrang.
77.Bandung
Bondowoso
(berpikir
serius, sambil mondar-mandir)
78.Bandung
Bondowoso
Ngapain kamu
mondar-mandir?
79.Patih
Kan ngikutin
paduka. Lha terus paduka ngapain?
80.Bandung
Bondowoso
Terserah aku
dong, yang jadi raja siapa?
81.Patih
Paduka
82.Bandung
Bondowoso
Yang
mondar-mandir siapa?
83.Patih
Paduka
84.Bandung
Bondowoso
Terus, emang
masalah buat lo?
85.Patih
(menggumam) dasar rojo
gendeng.
86.Bandung
Bondowoso
Tih, coba
deh kamu hubungi para jin.
87.Patih
Lagi nggak
punya pulsa nih paduka.. Paket BB juga Habis.. Kan belum paduka gaji bulan ini.
88.Bandung
Bondowoso
Dasar Kere..
89.Patih
Lagian
paduka seenak jidatnya aja kalo nyuruh orang..
90.Bandung
Bondowoso
Apa kamu
bilang??
91.Patih
Nggak
paduka..
92.Bandung
Bondowoso
Jadi gw
musti manggil manual nih.
93.Patih
Ya iya lah..
gimana lagi.
94.Bandung
Bondowoso
Kamu tu ya, (gemas,
aingin memukul patih)
(melakukan
gerakan memanggil Jin, Tarian Gang nam Style, diiringi lagu Gang Nam Style)
95.Jinni
Aduh
apa-apaan sih kamu ini Be. Aku kan lagi asik karaokean,.
Eh Para
Penonton… Perkenalkan Nama saya Jinni, 22 tahun, asal dari Jawa Timur Bagian
Timur. Jika Anda Tertarik jangan matikan lampu podium anda.
96.Jinten
Apa-apaan
kamu Jinni. Kamu pikir ini panggung Take Me Out ya.
Ada apa sih
Be, Jinten kan lagi asik shopping. Ganggu aja sih lu. (tampak kelelahan, duduk
meletakkan shopping bagnya)
97.Jinem
BB, kamu tu
ya kebiasaan. Kalo mau pake jasa kami tu mbok ya hubungi kami dulu minimal
seminggu sebelumnya. jadi kami kan dalam kondisi Ready.
98.Jinni
Bener tuh
kata si Jinem..
99.Jinnah
(lari
terbitrit-birit) Eh sorry Jinnah telat lagi ya. Maklum lah, gw baru selesai
Casting iklan.
100.Jinem
Casting Iklan
Apaan??
101.Jinnah
Biasa orang
cantik..Casting iklan sabun muka “Wage”
102.Jinten
Emang ada
sabun muka merk “Wage”
103.Jinnah
Ada baru aja
mau beredar, saingan terberatnya “PONDS”.
e
penonton…..
104.Jinni,
Jinten, Jinnem
eeee…………
105. Jinnah
Kok sepi
sih?
106.Semua
Jin
Hidup tanpa
cinta, bagai taman tak berbunga..
Hei,
begitulah kata para pujangga, aduh hai begitulah kata para pujangga.
Taman suram
tanpa bunga.
107.Patih
Stop..stop..stop..
aduh berisik banget sih kalian.
108.Jinnah
Apa sih tih,
sirik aja deh.
109.Bandung
Bondowoso
Udah-udah..sorry
ya, aku yang salah, mendadak hubungin kalian.
110.Jinten
Emang ada
apa sih?
111.Bandung
Bondowoso
Aduh jadi
nggak enak nih.
112.Jinnem
Ngak apa-apa
biasa aja kalee.
113.Jinnah
Tau tuh,
biasanya juga gak pake sungkan-sungkanan.
114.Bandung
Bondowoso
Gw lagi
butuh kalian banget?
115.Jinni
Eits butuh
apa dulu nih?
116.Bandung
Bondowoso
Kalian kan
hebat-hebat tuh, tolong dong bantuin gw buat seribu candi malam ini saja. Cuma
malam ini kok. Tapi harus lengkap jumlahnya.
117.Jinni
Enak aja, gw
baru selesai manny paddy nih, ntar kuku gw rusak dong kalo di pake buat candi.
118.Bandung
Bondowoso
Sok
kecakepan benget sih lu. Emang lu pada mau gw pindah di tengah hutan yang jauh
dari PTC, jauh dari Citra Land, Jauh dari Ciputra?
119.Patih
Bener tuh
paduka, biar tahu rasa mereka.
120.Jinnem
Eh diam lu
tih, dasar mulut-mulut kompor lu ye, lama-lama gw sumpel pake sepatu tuh
mulutmu yang bau.
121.Jinten
Jangan dong
Be. Kalo di tengah hutan ntar kita main sama nongkrongnya dimana? Yang lebih
parah lagi, gw pasti gk bisa Shopping de..
122.Bandung
Bondowoso
Makanya
kerjain apa yang gw suruh
123.Jinnem
Kasih
nggak..kasih nggak…
124.Jinni,
Jinten, Jinnah
Kasih dah..
125.Bandung
Bondowoso
Makasih ya..
kalian emang temen-temenku yang paling baik sedunia
(hendak
memeluk para jin)
126.Jinnem
Heh..heh..
main peluk aja..bukan muhrim tau.
127.Patih
Kalau sama
aku gimana??
128.Jinnem
Sama aja
dodol..
129.Bandung
Bondowoso
Kalian siap
melaksanakan tugas???
130.Semua
Jin
Siap boss…
materialnya mana?
131.Bandung
Bondowoso
Ntar dianter
sama patih. Tak tinggal dulu ya.
(BB + patih
meninggalkan para jin, para Jin Berdiskusi mengenai rancangan Candinya)
132.Patih
(mengantarkan
material dengan hati yang tidak ikhlas) nih materialnya. (semua jin
berusaha membuat candi, ada iringan instrumen gamelan jawa mengiringi pembuatan
candi
Narasi :
Roro Jonggrang terkejut dengan pembuatan candi yang telah hampir selesai, dia
takut jika pembuatan candi berhasil maka dia akan dinikahi oleh Bandung
Bondowoso. Akhirnya dia memiliki ide untuk membuat pagi buatan.
133.Roro
Jonggrang
(kebingungan
melihat candinya sudah hampir selesai)
Kok candinya
udah hampir selesai ya. Gila tuh si BB kerjanya cepet banget.
134.Painem
Terus
kenapa? Emang gw harus koprol sambil bilang wow gitu???
135.Paijem
Heh, kamu tu
ya. Dalam keadaan genting seperti ini masih aja bercanda.
136.Painem
Ya maap. Kan
buat menghibur gusti ayu.
137.Roro
Jonggrang
Aduh gimana
ya??
138.Paijem
Gusti ayu
mending nikah aja sama Bandung, lumayan lho gusti ayu, orangnya ganteng
banget.. kalo gusti ayu ndak mau buat saya aja ya bandungnya.
139.Painem
Kamu tu ya,
gusti ayu lagi bingung malah ngomong gituan. Lagian bandungnya mana mau sama
kamu??
140.Paijem
Ya maap,
namanya juga usaha.
141.Painem
Gini aja
gusti ayu, kita coba bikin pagi buatan?
142.Paijem
Lu pikir
gampang bikin gituan? Gimana caranya??
143.Painem
Oh, iya ya..
gak kepikiran nih.
144.Roro
Jonggrang
Bentar-bentar…kayaknya
ide kamu bagus dayang. Kita coba bikin pagi buatan aja. Biasanya kan tiap pagi
ibu-ibu tuh udah pada numbuk lesung, hewan ternak juga pada dikeluarin.
Gini aja,
coba kamu suruh ibu-ibu menumbuk lesung. Lalu bapak-bapak kamu suruh
mengeluarkan hewan ternaknya.
145.Painem
Pinter juga
nih bos gw. Kuliah dimana sih??
146.Roro
Jonggrang
Ya iya lah…
PGSD Unesa gitu loh.. sana cepat laksanakan tugasmu.
147.Dayang-Dayang
(Paijem + Painem)
sendiko
dawuh Gusti Ayu.
(para dayang
berangkat untuk melaksanakan tugasnya)
148.Painem
Woro-woro……
Woro-woro…..
149.Paijem
(memukul
kentongan)
150.Rakyat 1
ada apa sih
dayang malam-malam gini kok ya bangunin orang tidur aja
151.Rakyat 2
Iya, nih.
aku juga masih ngantuk berat (tiduran di lantai)
152.Rakyat 3
Nih mataku
rasanya juga kaya di lem (duduk)
153.Painem
Ada titah dari
Gusti Ayu Roro Jonggrang. Cepat tumbuk lesung kalian dan suruh suami kalian
mengeluarka hewan ternak.
154.Paijem
Ini
pertaruhan masa depan Gusti Ayu Roro Jonggrang.
155.Rakyat 1
Lebay deh
dayang, pake acara pertaruhan masa depan segala.
156.Rakyat 2
Iya nih
emangnya kenapa??
157.Painem
Tadi Gusti
Ayu dilamar oleh BB.
158.Rakyat 1
Hubungannya
sama kami apa?
159.Paijem
Dengerin
dulu dong.
160.Painem
Gusti ayu
bingung menolaknya, lalu beliau memberi syarat untuk dibuatkan seribu candi
dalam satu malam.tapi candinya sudah hampir selesai saat ini. makanya beliau
mengeluarkan titah ini untuk membuat pagi buatan.
161.Rakyat 1
Itu sih
salah gusti ayu sendiri, ngapain nggak langsung ditolak aja.
162.Paijem
Kamu itu
nggak ngerti, ngomel aja. Tak sumpel mulutmu ntar.
163.Rakyat 2
BB tu yang
mana sih?
164. Paijem
Itu loh,
raja dari kerajaan pengging yang arogan dan sombong itu. tapi orangnya emang
ganteng sih.
165.Rakyat 3
Apa??
kasihan gusti ayu. Kalo kayak gitu ntar gusti ayu pasti dipukuli tiap hari. Kalo
nggak disuntik kaya manohara. Ih, ngeri.
166.Paijem
Makanya,
kalian lekas tumbuk lesung kalian.
167.Semua
Rakyat
Oke,
berangkat. (mereka bertiga mulai menumbuk lesung)
Narasi:
dalam pembuatan candi oleh pasukan jin yang hampir selesai, tiba-tiba
terdengar bunyi kegaduhan suara lesung dan ayam-ayam berkokok yang menandakan
datangnya pagi. Para jin akhirnya berpamitan kepada Bandung, namun
candinya hanya berjumlah sembilan ratus sembilan puluh sembilan
(terdengar
bunyi tumbukan lesung, bunyi ayam ayam berkokok
168.Jinni
Aduh udah
hampir pagi nih, waktunya pulang.
169.Jinem
Iya ntar
kalo terkena matahari kulit kita gosong lagi.
170.Jinten
Gosong???
Nggak mau….
171.Jinni
Mending kita
buru-buru cabut dari sini aja de.
172.Bandung
Bondowoso
Gimana jin,
udah selesai semua.
173.Jinten
Kayaknya sih
kurang satu.
174.Jinni
Tapi ini
udah pagi, jadi kita harus pulang.
175.Jinnah
Iya, tadi
kan kontraknya sampai pagi.
176.Jinnem
Bener tuh,
kalo kena sinar matahari, nggak kebayang de seberapa gosongnya kulit kita.
177.Jinni
Kira-kira
habis lulur berapa ya? Buat mutihin kulit kita?
178.Jinten
au ah, gak
kepikiran
179.Jinnah
Kayak mak
nori aja, gak kepikiran.
180.Jinni
Ya udah Be,
kita pamit dulu.
181.Semua
jin
Bye…. see
you next time.. (mereka semua meninggalkan BB)
182. Bandung
Bondowoso
Loh..loh..
kok ditinggalin siapa nih yang bakal nyeleseiin. Jin..jin.. jangan pergi.,JIn..
Jin..Jin..
Sial, kan belum selesai nih. Awas ya kalian ntar.
(Roro
Jonggrang bersama para dayangnya menghampiri Bandung Bondowoso.
183.Roro Jonggrang
Gimana Be,
udah selsai?
184.Bandung
Bondowoso
Udah dong.
185.Roro
Jonggrang
Yang bener
aja Be, gw itung dulu ya. Dayang coba hitung semua candinya.
(Dayang
menghitung jumlah candi yang telah selesai dibuat)
186.Painem
Lapor gusti
ayu, candi yang saya hitung jumlahnya 500 buah.
187.Paijem
Lapor, candi
bagian saya jumlahnya 499.
188.Roro
Jonggrang
Jadi
jumlahnya 999. Loh, kok kurang satu ya Be, gimana nih??
189.Bandung
Bondowoso
Yang bener,
salah hitung kali? Coba hitung lagi de.
190.Paijem
Enak aja, lu
pikir kita gak lulus matakuliah matematika?
191.Painem
Iya nih,
songong banget ni orang seenaknya aja ngatain orang.
192.Roro
Jonggrang
cukup
dayang, stop ngocehnya.
Tuan Bandung
Bondowoso yang terhormat, karena jumlah candinya kurang satu. So, maaf anda
kurang beruntung. Bisa di coba lagi di lain kesempatan.
193.Bandung
Bondowoso
Nggak bisa
gitu dong kan cuma kurang satu, gw buatin deh. pokoknya kamu harus menikah
denganku.
194.Roro
Jonggrang
Tidak
bisa..sesuai dengan kesepakatan kita. Sebelum fajar tiba, kau harus
menyelesaikan pembuatan candi itu.
195.Bandung
Bondowoso
Tapi ini
tipu muslihatmu kan, yang bikin pagi buatan.
196.Roro
Jonggang
Lu pikir gw
cewek apaan nglakuin tipu muslihat.
197.Bandung
Bondowoso
Nggak ngaku
lagi. Seharusnya kamu itu bersyukur ErJe dilamar olehku, Bandung Bondowoso raja
paling tersohor seantero jagad raya. Bukannya bertindak seperti ini, melakukan
tipuan murahan.
198.Roro
Jonggrang
Jangan
seenaknya aja ya kalo ngomong. Kamu juga kan nyuruh jin-jin bodoh itu untuk
membuatkan seribu candi.
199.Bandung
Bondowoso
emang tadi
ada peraturan kalau “Jin Dilarang Membantu Pembuatan Candi” nggak kan. Jadi
nggak masalah dong??
200.Roro
Jonggrang
Emang nggak
ada sih, berarti aku juga nggak salah dong bikin pagi buatan kan nggak ada peraturan
“Dilarang bikin pagi buatan”, jadi skor kita 1-1.
201.Bandung
Bondowoso
Oke, candi
ini emang kurang satu, dan aku akan segera melengkapinya. Karena candi yang
satu lagi adalah kau…
(menunjuk
dayang painem)
202.Painem
(mematung)
203.Bandung Bondowoso
Gimana Je,
udah seribu kan.
204.Roro
Jonggrang
Nggak mau..
Ini kan dayangku bukan candi.
205.Paijem
Kembalikan
painem seperti dulu…
206.Bandung
Bondowoso
Aduh..
kakehan omong iki. Dadio patung pisan kon.
207.Paijem
(mematung)
208.Bandung BOndowoso
Yak opo Je??
Wis tak lebihi siji iki lho
209.Roro
Jonggrang
Aku tetep
nggak mau Bandung, ini tetap kurang satu candinya. Lagi pula kau orang jahat.
Kau telah mejadikan dayang-dayangku sebagai patung.
210.Bandung
Bondowoso
Jadi kau
tetap tidak mau menikah denganku??
211.Roro
Jonggrang
Nggak!!!
212.Bandung
Bondowoso
Oke.. jika
aku tidak dapat menikahimu, maka orang lain juga tidak boleh menikah
denganmu. Jika kau menganggap candi ini belum lengkap, aku akan melengkapinya
denganmu Roro Jonggrang.
213.Roro
Jonggrang
Apa? A………
(berputar-putar
dan akhirnya jadi Arca, diiringi musik gamelan gending jawa)
214.Bandung
Bondowoso
Dayang ki
lapo se nang kene. Geser titik po’o.
215.Painem
Kan wis mbok
dadikno patung se Be. Gayamu lali.
216.Bandung
Bondowoso
Loh patung
kok ngomong?? Berarti sek iso minggir.
217.Painem
Yo wes…
218.Bandung
Bondowoso
Lha ngono
lak enak se. Kembali ke Lap..top.
Kenapa kau
harus menipuku Roro Jonggrang. Kenapa kau tidak mau menjadi isteriku. Apa
sih, susahnya jadi istri Bandung Bondowoso. Kalau kau mau kan nggak mungkin
jadi begini. (di samping Roro Jonggrang Bandung Bondowoso tampak menyesai
perbuatannya) (terdengar lirih alunan lagu anang Separuh Jiwaku Pergi).
Karena ini
berada di kerajaan Prambanan, akan kunamai candi ini dengan nama Candi
Prambanan.
(musik penutup)
0 komentar:
Posting Komentar