Kamis, 03 Januari 2013

Sejarah Desa Bulak (Legenda 41 Monyet Penghuni Taman Banjar Bulak Jatibarang)


Indramayu - Taman Wisata Banjar , terletak di Desa Bulak Kidul Kecamatan Jatibarang Kabupaten Indramayu, tepatnya dipinggir Jalan raya Jatibarang - Karangampel. Di tempat ini terdapat kelompok kera yang sangat dikeramatkan. Bahkan jumlah monyet ini tidak pernah kurang atau lebih dari 41 ekor. Tempat ini dijadikan sebagai tempat wisata yang selalu ramai dikunjungi orang saat Hari Raya Idul Fitri ataupun Idul Adha.


41 ekor monyet penghuni Banjar tersebut adalah prajurit yang terkena kutukan. Pada masa pemerintahan Sunan Gunung Jati, hiduplah seorang patih bernama pangeran Surya Negara. Suatu saat ia mendapat perintah dari Sultan Cakra Buana untuk melihat dan sekaligus mengatasi musibah banjir di kawasan Kali Longga Trisna. Ditemani oleh prajurit dari kerajaan Gunung Jati, Pangeran Surya Negara pun berangkat.


Setibanya di Kali Longga Trisna, Surya Negara melihat betapa parahnya wilayah tersebut akibat dari banjir yang melanda kawasan tersebut. Melihat hal tersebut Pangeran Surya Negara memutuskan untuk membuat sebuah bendungan. Namun ternyata jumlah pasukan yang ia bawa tidak sebanding bila dibandingkan dengan pekerjaan pembuatan bendungan besar tersebut. Pangeran Surya Negara pun berinisiatif meminta bantuan pada kerajaan Karang Kendal yang masih termasuk dalam wilayah kekuasaan Sunan Gunung Jati.


Pihak Karang Kendal pun sepakat mengirimkan bala bantuan ke lokasi pembangunan bendungan di tepi kali Logangga Trisna. Sambil menantikan datangnya bala bantuan, Pangeran Surya Negara bersama pasukannya memulai pekerjaan besarnya terlebih dahulu. Sementara bala bantuan yang ditunggu tidak kunjung datang juga, barulah ketika pekerjaan telah selesai bantuan yang ditunggu-tunggu itu pun datang. Tentu saja Pangeran Surya Negara menjadi sangat kesal. Namun ia masih menahan emosi untuk menghormati kerajaan Karang Kendal. Pasukan bala bantuan yang datang itu tetap diterimanya dengan baik, tetapi saat itu kebetulan waktu Shalat Ashar sudah tiba maka sang Pangeran menitipkan sebuah bungkusan kepada kepala rombongan prajurit dan berpesan agar tidak seorangpun diijinkan membuka bungkusan tersebut.


Namun kepala prajurit kerajaan Kendal dan anak buahnya tidak mengikuti pesan pangeran Surya Negara. Pimpinan rombongan akhirnya tergoda untuk membuka bungkusan yang dititipkan kepadanya. Ternyata isi bungkusan itu adalah buah kurma yang segar. Maka tanpa pikir panjang buah kurma tersebut di makan beramai-ramai. Disaat para prajurit tersebut tengah makan Pangeran Surya Negara datang dengan marah karena mengetahui perintahnya telah dilanggar, sang pangeran pun mengutuk para prajurit seperti menjadi kera, karena tingkah laku mereka mirip seekor kera yang suka mencuri dan tidak perduli.


Pada saat itu juga seluruh prajurit dari kerajaan Karang Kendal itu langsung berubah wujud menjadi monyet yang berjumlah 41 ekor dan kemudian oleh pangeran surya negara diberi nama Ki Buyut Banjar. Itulah asal muasal kisah 41 ekor monyet yang kini dikeramatkan dan menghuni komplek pekuburan Banjar di Desa Bulak Kecamatan Jatibarang Kabupaten Indramayu, Jawa Barat atau yang sekarang dikenal dengan Taman Wisata Banjar.

Para monyet itu selain mencari makan sendiri, juga diberi makan oleh warga dari berbagai desa yang syukuran atau selametan. Mereka membawa nasi tumpeng ke Buyut Banjar.


Pelajaran yang bisa diambil dari sejarah diatas adalah ketika kita di percayakan sebuah amanat, kita harus mampu melakukan atau menjaga amanat itu dengan sebaik-baiknya serta tidak serakah terhadap nikmat yang telah diberikan Allah swt.

Satu lagi..., jangan pernah melakukan hal-hal buruk terhadap orang dan akhirnya orang menyupatani, seperti halnya yang dilakukan Pangeran Surya Negara menyupatani para prajurit dengan kata-kata "Kelakuan kalian seperti monyet" dan jadilah mereka monyet. 

5 komentar: