KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji dan syukur saya panjatkan
kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya
berhasil menyelesaikan makalah Bahasa Indonesia yang alhamdulillah selesai
tepat pada waktunya.
Makalah ini berisikan tentang hasil
dari percobaan ingenhousz yang membuktikan bahwa dalam proses fotosintesis dihasilkan oksigen (O2).
Makalah ini dibuat agar pembaca dapat memperluas pengetahuan tentang
fotosintesis.
Tak lupa kami ucapkan terimakasih kepada
guru bidang study Bahasa Indonesia Ibu Dra. Ratna Sukaesih yang telah
membimbing kami, sehingga kami dapat membuat makalah percobaan Ingenhousz
dengan baik dan benar.
Tiada gading yang tak retak,
demikian pula dengan makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari sempurna.Oleh karena itu, kritik dan saran dari guru dan teman-teman yang
bersifat membangun , selalu kami harapkan demi lebih baiknya makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini
bermanfaat bagi kita semua dan semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala
usaha kita, Aamiin.
Wassalamu’alaikum
Wr.Wb.
Sliyeg,
09 Maret2013
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata
pengantar..................................................................................... 1
Daftar isi............................................................................................... 2
Motto.................................................................................................... 3
Abstraksi.............................................................................................. 4
Bab I Pendahuluan.................................................................
5
1.1.
LatarBelakang....................................................5
1.2.
PembatasanMasalah...........................................6
1.3.
RumusanMasalah...............................................6
1.4.
Tujuan.................................................................6
1.5.
Manfaat...............................................................6
1.6.
MetodePenelitian...............................................6
Bab II Landasan Teoritis........................................................
7
Bab III Metode Praktikum.......................................................
11
3.1. Waktu dan Tempat.............................................
11
3.2. Alat dan Bahan...................................................
11
3.3. Prosedur Kerja....................................................
11
Bab IV Hasil dan Pembahasan.................................................
13
3.1. Hasil Pengamatan...............................................
13
3.2. Pembahasan........................................................
14
Bab IV Penutup........................................................................
15
Kesimpulan..................................................................
15
Daftar
Pustaka................................................................................
16
Biografi...........................................................................................
17
MOTTO
Segala
yang indah belum tentu baik, namun segala yang baik sudah tentu indah.
Sabar
dalam mengatasi kesulitan dan bertindak bijaksana dalam mengatasinya adalah
sesuatu yang utama.
Jangan
hina pribadi anda dengan kepalsuan karena dialah mutiara diri anda yang tak
ternilai.
Bukan harta kekayaanlah, tetapi budi pekerti yang harus ditingalkan sebagai
pusaka untuk anak – anak kita.
Tanah
yang digadaikan bisa kembali dalam keadaan lebih berharga, tetapi kejujuran
yang pernah digadaikan tidak pernah bisa ditebus kembali.
Kebaikan tidak bernilai selama diucapkan akan tetapi bernilai sesudah
dikerjakan.
Kegagalan hanya terjadi bila kita
menyerah
Manusia tidak merancang untuk gagal,
mereka gagal untuk merancang.
Kemenangan yang seindah-indahnya dan
sesukar-sukarnya yang boleh direbut oleh manusia ialah menundukan diri sendiri.
Tidak ada kekayaan yang melebihi akal,
dan tidak ada kemelaratan yang melebihi kebodohan.
Janganlah kemiskinanmu menyebabkan
kekufuran dan janganlah kekayaanmu menyebabkan kesombongan.
Harga kebaikan manusia adalah diukur
menurut apa yang telah dilaksanakan atau diperbuatnya.
Apabila anda berbuat
kebaikan kepada orang lain, maka anda telah berbuat baik terhadap diri sendiri.
Cara terbaik untuk
keluar dari suatu persoalan adalah memecahkanya.
Kalau hari ini kita
menjadi penonton bersabarlah menjadi pemain esok hari.
Setiap pekerjaan dapat
diselesaikan dengan mudah bila dikerjakan tanpa keengganan.
Jangan tunda sampai besok apa yang bisa engkau
kerjakan hari ini.
Siapa yang kalah dengan
senyum, dialah pemenangnya.
Manusia tak selamanya
benar dan tak selamanya salah, kecuali ia yang selalu mengoreksi diri dan
membenarkan orang lain atas kekeliruan diri sendiri.
ABSTRAKSI
Dilihat dari organel yang menyusun
sel hewan maupun sel tumbuhan, terdapat perbedaan antara sel hewan dan sel
tumbuhan ini. Organel yang umumnya tidak dimilki oleh sel hewan, namun dimilki
oleh sel tumbuhan adalah kroloplas. Organel kroloplas adalah bagian dari
organel plastida yang mengandung krolofil. Organel ini memungkinkan tumbuhan
untuk memproduksi makanannya sendiri (autotrof). Secara kasar krolofil
berfungsi dalam pembentukan makanan. Proses pembentukan makanan (energi) ini
sering disebut dengan istilah fotosintesis (foto = cahaya, sintesis =
penyusun). Fotosintesis adalah suatu mekanisme penyusunan energi pada tanaman
berkrolofil dengan bantuan cahaya matahari.
Proses fotosintesis terbagi atas dua
tahapan yaitu tahap reaksi terang dan tahap reaksi gelap. Reaksi terang adalah
reaksi yang membutuhkan energi cahaya, khusunya cahaya matahari sedangkan
reaksi gelap adalah suatu reaksi yang tidak membutuhkan cahaya matahari.
Cahaya yang dapat dimanfaatkan oleh
tumbuhan untuk melangsungkan proses fotosintesis adalah cahaya (sinar) tampak.
Jenis sinar ini memilki panjang gelombang yang berbeda – beda, dari sinar
merah, (panjang gelombang terbesar), hingga sinar ungu (panjang gelombang
terpendek), perbedaan panjang gelombang memberikan pengaruh yang berbeda pula
terhadap proses fotosintesis.
Selain cahaya matahari, proses
fotosintesis juga dipengaruhi oleh jumlah CO2, keadaan lingkungan
tempat tumbuhan itu hidup,misalnya saja suhu.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Setiap makhuk hidup memiliki
beberapa ciri atau sifat dasar. Salah satu yang utama adalah makhluk hidup
perlu makanan dan mengeluarkan zat sisa. Apabila kita cermati, sifat dasar
tersebut mengarahkan kita kepada suatu mekanisme yang terjadi di dalam tubuh
makhluk hidup yang disebut dengan metabolisme.
Metabolisme yang terjadi pada setiap
jenis makhluk hidup tentunya tidak sama. Bergantung komponen penyusun makhluk
hidup tersebut dari tingkat seluler hingga organisme. Dalam proses metabolisme
terjadi berbagai reaksi kimia baik untuk menyusun maupun menguraikan senyawa
tertentu. Proses penyusunan tersebut disebut anabolisme, sedang proses
penguraiannya disebut katabolisme.
Salah satu contoh proses metabolisme
(anabolisme) yang sering kita dengar adalah proses fotosintesis. Proses
tersebut terjadi pada tumbuhan berklorofil, tepatnya pada jaringan tiang /
palisade dan bunga karang pada mesofil daun. Pada sel palisade atau bunga
karang, proses ini terjadi di dalam sebuah organel yaitu kloroplas. Seperti
yang telah diketahui, proses ini hanya dapat terjadi pada saat ada cahaya.
Cahaya itu dapat berupa cahaya matahari maupun cahaya lampu, yang penting dalam
cahaya tersebut terdapat sinar putih yang merupakan spektrum cahaya dari cahaya
mejikuhibiniu (merah-jingga-kuning-hijau-biru-nila-ungu). Selain cahaya
matahari, proses fotosintesis juga membutuhkan karbon dioksida dan air.
Pada proses fotosintesis ini akan
dihasilkan dua senyawa yaitu glukosa dan oksigen.
CO2+ H2O
C6H12O6
+O2 + H2O
Untuk mengetahui kandungan glukosa
sebenarnya dapat diketahui dengan percobaan Sact sedang untuk mengetahui
kandungan oksigen dapat diketahui dengan menggunakan lidi yang membara seperti
pada percobaan Ingenhouz. Akan tetapi pada kesempatan ini, yang akan dilihat
bukanlah kandungannya, akan tetapi kecepatan proses tersebut bila diberi
perlakuan yang berbeda – beda terkait suhu, intensitas cahaya, dan NaHCO3.
Percobaan ini merupakan percobaan Ingenhousz.
1.2.
Pembatasan
Masalah
Agar tidak menyimpang dari permasalan
dan dapat mencapai sasaran yang diharapkan, maka penulis membatasi permasalahan
pada struktur daun, organel yang berperan dalam fotosintesis, faktor-faktor
yang mempengaruhi dan gas yang dihasilkan dalam fotosintesis.
1.3.
Rumusan Masalah
·
Apa yang dihasilkan dari proses
fotosintesis ?
·
Faktor apa saja yang mempengaruhi
kecepatan fotosintesis ?
1.4.
Tujuan
·
Untukmembuktikanbahwadalam
proses fotosintesis dihasilkan oksigen (O2).
·
Untukmengetahuipengaruhsuhu,
intensitascahaya, dan CO2terhadapkecepatan proses fotosintesis.
1.5.
Manfaat
·
Menambah pengetahuan tentang
fotosintesis.
·
Mengetahui bagian dan struktur daun
yang berfungsi dalam fotosintesis.
1.6.
Metode
Penelitian
Dengan
melakukan kegiatan percobaan dan pengamatan serta referensi dari sumber-sumber
tertulis.
BAB II
LANDASAN TEORITIS
Fotosintesis
atau asimilasi karbon merupakan
proses konversi energi cahaya menjadi energi kimia. Daun merupakan organ utama
dalam tubuh tumbuhan sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis. Pada kloroplas
terjadi transformasi energi, yaitu energi cahaya (foton) sebagai energi kinetik
berubah menjadi energi kimia sebagai energi potensial berupa ikatan senyawa
organik pada glukosa. Dengan bantuan enzim-enzim, fotosintesis dapat
berlangsung cepat dan efisien.
Fotosintesis
berperan penting bag kehidupan organisme karena menyediakan oksigen yang
diperlukan oleh organisme untuk proses pernapasan dan mendaur karbon dioksida
(CO2) yang dihasilkan dari proses pernapasan. Laju fotosintesis
dipengaruhi oleh faktor dalam dan faktor luar. Faktor dalam yang mempengaruhi
laju fotosintesis adalah keadaan struktur daun yang memungkinkan resistensi
terhadap difusi CO2dari atmosfer ke permukaan kloroplas dan penimbuna sejumlah besar
hasil fotosintesis di dalam kloroplas. Faktor luar yang mempengaruhi laju
fotosintesis adalah konsentrasi CO2, intensitas
cahaya, air dan suhu, serta tersedianya unsur hara. Perhatikan reaksi
fotosintesis di bawah ini.
6 CO2
+ 6 H2O energi cahaya C6H12O6
+ 6 O2
Karbon dioksida air klorofil (glukosa) oksigen
Sumber cahaya
alami adalah matahri yang memiliki spektrum cahaya inframerah yang tidak
tampak, merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu dan infraungu yang tidak
tampak. Spektrum cahaya yang digunakan dalam proses fotosintesis ialah spektrum
cahaya yang tamapak (380-700nm), yaitu mulai dari ungu sampai merah. Inframerah
dan infraungu tidak digunakan dalam fotosintesis. Masing-masing jenis cahaya
berbeda pengaruhnya terhadap fotosintesis. Pigmen yang berbeda menyerap cahaya
pada panjang gelombang yang berbeda. Cahaya yang jatuh kepermukaan daun hanya
1-2% yang digunakan untuk fotosintesis, sisanya dipantulkan, ditransmisikan,
atau diserap dalam bentuk panas.
Fotosintesis
hanya berlangsung pada sel yang memiliki pigmen fotosintetik. Kloroplas
mengandung beberapa pigmen, misalnya klorofil
alfa yang mampu menyerap cahaya biru-nila dan cahaya merah atau klorofl beta yang mampu menyerap cahaya
biru. Klorofil alfa berperan langsung dalam reaksi terang. Klorofil adalah senyawa organik yang mengandung unsur C, H, O, dan
N dengan satu atom Mg di tengah-tengah.
Pada tahun 1862
seorang ahli botani jerman, Julius von
sachsmenemukan organel berbentuk seperti kacang hijau dalam daun. Organel
ini kita kenal sebagai kloroplas.
masing-masng kloroplas terdiri atas setumpuk piringan bulat kecil yang disebut tilakoidsuatu ppigmen hijau yang
dinamakan klorofil pada permukaan tilakoid mengubah energi sinar matahari
menjadi energi kimiasebagai pendorong proses fotosintesis.
Kloroplas terutama ditemukan di jaringan mesofil
daun. Pada jaringan mesofil terdapat 30-40 kloroplas. Dilihat dari strukturnya,
kloroplas terdiri atas membran ganda yang melingkupi ruangan yang berisi cairan
(stroma). Membran tersebut membentuk
suatu sistem membran tilakoidyang
berupa kantung. Kantung-kantung tersebut dapat berlapis-lapis hingga membentuk grana. Bklorofil terdapat pada membran
tilakoid sehingga proses pengubahan energi cahaya menjadi energi kimia
berlangsung di dalam tilakoid. Proses pembentukan glukosa sebagai hasil akhir
proses fotosintesis terjadi di dalam stroma. Coba berpikirlah sejenak.
Bagaimana dalam struktur kloroplas yang sangat kecil itu ternyata di dalamnya
berlangsung berbagai macam raksi kimia. Sungguh maha besar Allah SWT. yang
menciptakan segala ciptaan-Nya dengan ancangan yang sangat tepat.
Pembentukan
klorofil pada tumbuhan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu gen cahay, air
serta unsur nitrogen, magnesium dan besi. Bila gen untuk sintesis tidak
dimiliki oleh tumbuhan maka tumbuhan tersebut tidak dapat membuat korofil.
Beberapa tumbuhan memerlukan cahaya dalam sintesis klorofil. Bila kekurangan
air akan terjadi desintegrasi klorofil. Unsur nitrogen, magnesium dan besi
merupakan unsur pembentuk dan katalis dalam sintesis klorofil.
Jan Ingenhousz
(1799), membuktikan bahwa pada proses fotosintesis dilepaskan O2(oksigen).
Hal ini dibuktikan dalam percobaanya menggunakan tanaman air Hydrilla verticillatadi dalam gelas
beker di bawah corong terbalik yang ujungnya diletakkan subuah taung reaksi.
Untuk menguji
bahwa gas yang dihasilkan adalah O2, digunakan bara api. Jika bara
api lebih terang membara, berarti gas tersebut adalah oksigen (O2).
Dengan modifikasi percobaan Ingenhousz, hal-hal sebagai berikut dapat
dibuktikan:
1)
Pengaruh CO2 terhadap fotosintesis, dengan
sedikit menambahkan soda kue (NaHCO3= natrium
hidrogen karbonat) pada airnya.
Larutan NaHCO3akan meningkatkan kadar CO2dalam air. Laju
fotosintesis naik, sehingga volume O2pun meningkat.
2)
Jenis spektrum cahaya matahari yang mempunyai pengaruh
terbesar pada fotosintesis, dengan membuat 4 perangkat percobaan yang
masing-masing dibalut plastik berwarna yang berbeda (merah, hijau, biru, dan
putih).
3)
Pengaruh suhu terhadap fotosintesis, dengan perangkat
percobaan yang suhu airnya berbeda. Gunakan es untuk menurunkan airnya, atau air panas untuk menaikkan suhu. Suhu air
tersebut diukur dengan termometer. Percobaan-percobaan di atas dilakukan dan
hasl fotosintesisnya dibandinngkan dengan melihat volume O2pada
percobaan modifikasi.
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1. Waktu
dan tempat
Waktu : Kamis, 27 September 2012
Pukul :
10.45 – 12.00 WIB
Tempat : Laboratorium SMA NEGERI 1 SLIYEG
3.2. Alat dan bahan
1.
Termometer
2.
Tabungreaksi
3.
Gelaskimia (1000
ml)
4.
Corong
5.
Tanaman air
(Kiambang=pistiastratiotes) atau bisa juga dengan Hydrilla verticillata
6.
NaHCO3 (5
gram)
7.
Spatula
8.
Korekapi gas
3.3. Prosedur kerja
Pada
Percobaan pertama (I)
1.
Isi
gelaskimiadengan air sebanyak 800ml
2.
Siapkantanaman
,taruhtanamantersebutkedalamcorong.
3.
Masukantanamanbesertacorongkedalamgelaskimiadalamkeadaanterbalik
4.
Celupkantabungreaksikebatangcorong
5.
Masukkan
thermometer kedalamgelaskimia yang
sudahberisitanamanbesertacorongdantabungreaksi (untukmengukursuhunya)
6.
Tunggusampai 15
menit
7.
Setelah 15 menit,
angkattabungreaksidanlangsungtutupdengantangan .
8.
Nyalakankorekapi
gas danlepaskantangan yang telahmenutupitabung
9.
Amati nyalaapi
yang terjadi.
Padapercobaanke
(II) : Dengan menambahkan NaHCO3
1.
Isi
gelaskimiadengan air sebanyak 800ml
2.
Siapkantanaman ,taruhtanamantersebutkedalamcorong.
3.
Masukantanamanbesertacorongkedalamgelaskimiadalamkeadaanterbalik
4.
Celupkantabungreaksikebatangcorong.
5.
MasukkanNaHCO3sebanyak
5 gram
6.
masukkan
thermometer kedalamgelaskimia yang
sudahberisitanamanbesertacorongdantabungreaksi (untukmengukursuhunya)
7.
Tunggusampai 15
menit
8.
Setelah 15
menit, angkattabungreaksidanlangsungtutupdengantangan .
9.
Nyalakankorekapi
gas danlepaskantangan yang telahmenutupitabung
10. Amati
nyalaapi yang terjadi.
Pada
percobaan ke (III) :
Di tempat terbuka (dengan matahari langsung)
1.
Isi
gelaskimiadengan air sebanyak 800ml
2.
Siapkantanaman
,taruhtanamantersebutkedalamcorong.
3.
Masukantanamanbesertacorongkedalamgelaskimiadalamkeadaanterbalik
4.
Celupkantabungreaksikebatangcorong.
5.
Taruhditempatmataharilangsung
6.
masukkan thermometer
kedalamgelaskimia yang sudahberisitanamanbesertacorongdantabungreaksi
(untukmengukursuhunya)
7.
Tunggusampai 15
menit
8.
Setelah 15
menit, angkattabungreaksidanlangsungtutupdengantangan .
9.
Nyalakankorekapi
gas danlepaskantangan yang telahmenutupitabung
10. Amati
nyalaapi yang terjadi
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Hasil
Pengamatan
Dalam melakukan percobaan ini, kita
mengikuti beberapa tahap seperti yang telah dijelaskan dalam langkah kerja.
Untuk dapat membandingkan perbedaan banyaknya gelembung yang dihasilkan maka
perangkat percobaan di tempatkan pada dua kondisi yang berbeda yaitu tempat
teduh dan tempat terbuka (terkena sinar matahari langsung). Selain di tempatkan
di dua kondisi yang berbeda, juga diberi perlakuan yang berbeda. Ada yang ditambahkan
dengan NaHCO3 dan ada juga yang ditambahkan dengan es batu.
Hasil pengamatan yang kami lakukan disajikan dalam tabel sebagai berikut :
No.
|
Perangkat
|
Nyala api
|
Keterangan
|
1.
|
Percobaan 1
|
Kecil
|
+
|
2.
|
Percobaan 2
|
Sedang
|
++
|
3.
|
Percobaan 3
|
Besar
|
+++
|
Keterangan:
+ : Nyala api kecil
++ : Nyala api sedang
+++ : Nyala api besar
Pada percobaan tentang proses
fotosintesis, pistia stratiotes dengan panjang yang telah ditentukan
dimasukkan ke dalam corong kaca yang ditutup dengan tabung reaksi dan kemudian
ke dalam beaker glass yang berisi air sampai penuh, apabila dilakukan perlakuan
dengan memberikan cahaya pada pistia stratiotes tersebut akan
menghasilkan oksigen yang banyak, sedangkan apabila diberi perlakuan dengan
ditempatkan pada tempat yang tidak terdapat cahaya dengan lama pengamatan yang
sama, maka pistia stratiotes yang direndam akan mengeluarkan oksigen dalam
jumlah yang relatif sangat sedikit. Percobaan yang ditambah larutan NaHCO3 ternyata
dapat mempercepat laju fotosintesis. Fungsi larutan NaHCO3 disini
sebagai katalisator dalam reaksi fotosintesis.
3.2. Pembahasan
Nyala api yang dihasilkan pada
percobaan itu merupakan gas oksigen/O2. Gas ini terbentuk karena
proses fotolisis dimana air diuraikan menjadi gas oksigen yang akan muncul
berupa gelembung-gelembung dengan persamaan reaksi sebagai berikut:
2H2O → 4H+ + O2
Dari persamaan tersebut nampak dihasilkan molekul gas O2 dari
penguraian air.
Pada gelas kimia percobaan I yang diletakkan di tempat
dengan intensitas cahaya rendah, proses fotosintesisnya ternyata lambat
(diketahui dari sedikitnya nyala api yang dihasilkan). Hal ini terjadi karena
walaupun di dalam air terdapat CO2 terlarut tetapi energi yang
tersedia (cahaya) untuk melakuan proses fotosintesis oleh pistia stratiotes sangat
sedikit. Sehingga, walaupun ada bahan baku, tetapi bila energi untuk mengolah
tidak ada maka tidak akan terbentuk hasil.
Pada gelas kimia percobaan II diberi larutan NaHCO3. Penambahan
larutan NaHCO3 dimaksudkan untuk menambah kandungan CO2 yang
terdapat dalam air, dengan persamaan reaksi sebagai berikut :
NaHCO3 +
H2O → NaOH + CO2 + H2O
Fungsi larutan NaHCO3 disini
sebagai katalis dalam reaksi fotosintesis.
Gelas kimia yang diberi larutan NaHCO3 jumlah CO2 terlarutnya
menjadi tinggi, disamping itu gelas kimia tersebut juga diletakkan di tempat
yang sama dengan percobaan I ( tidak banyak energi untuk berfotosintesis). Oleh
karena itu proses fotosintesisnya menjadiagak lambat, karena disamping bahan
baku tersedia sedikit, energi untuk mengolahnya menjadi sejumlah produk juga
kurang, sehingga proses produksi (reaksi) yang berjalan dalam waktu 15 menit
mendapatkan hasil yang sedang (gas O2 pada dasar tabung
reaksi).
Pada gelas kimia percobaan III yang diletakkan di tempat terang dan proses
fotosintesis nya berlangsung cepat. Hal ini terjadi karena pada suhu yang
tinggi. Sehingga menghasilkan nyala api yang besar bila dibandingkan dengan
percobaan I dan percobaan II.
Dari hasil percobaan, semua tanaman pistia
stratiotes pada setiap percobaan corong mengeluarkan gas oksigen. Gas oksigen ini terkumpul pada dasar tabung
reaksi yang dalam keadaan terbalik, sehingga membentuk rongga udara. Gas yang
terkumpul ini akan diuji coba dengan menggunakan bara api dari korek gas.
Seperti yang diketahui, api dapat menyala jika ada oksigen disekitarnya. Untuk
membuktikan apakah percobaan ini menghasilkan oksigen, maka praktikan
menyalakan korek gas dan kemudian dengan membuka mulut tabung reaksi yang sebelumnya telah ditutup
oleh jari jempol. Ketika tabung reaksi di buka ternyata api tersebut menyala menjadi bertambah besar. Hal tersebut
membuktikan bahwa dalam proses fotosintesis gas yang dihasilkan
adalah oksigen. Ini ditunjukan dengan menyalanya bara api yang didekatkan
dengan mulut tabung reaksi yang berisi gas hasil dari fotosintesis.
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
·
Terbukti bahwa
dalam proses fotosintesis menghasilkan gas oksigen. Ini ditunjukan dengan
menyalanya bara api yang didekatkan dengan mulut tabung reaksi yang berisi gas
hasil dari fotosintesis.
·
Faktor
intensitas cahaya yang terang (cukup/optimal) akan membuat proses fotosintesis
menjadi cepat tetapi bila cahaya yang tersedia sedikit, proses fotosintesis
menjadi lambat.
·
Faktor kadar CO2 terlarut
yang melimpah akan mengakibatkan proses fotosintesis berjalan dengan cepat
karena CO2 merupakan bahan baku dari proses fotosintesis.
·
Suhu,
intensitas cahaya, dan kadar karbon dioksida yang tersedia berpengaruh terhadap
kecepatan proses fotosintesis.
DAFTAR PUSTAKA
Setiowati,
Tetty. & Furqonita, Deswaty. 2007. Biologi
Interaktif. Jakarta : Azka Press
Pratiwi,
D.A., Maryati, Sri. Srikini. Suharno, & S. Bambang. 2007. Biologi untuk SMA/MA kelas XII. Jakarta
: Erlangga.
Pratiwi,
D.A., Maryati, Sri. Srikini. Suharno, & S. Bambang. 2007. Biologi untuk SMA/MA kelas XI. Jakarta :
Erlangga.
Pratiwi,
D.A., Maryati, Sri. Srikini. Suharno, & S. Bambang. 2006. Buku penuntunBiologi untuk SMA/MA kelas XI.
Jakarta : Erlangga.
Kusumawati,
Rohana. L.H., Muhammad. Retnaningati, Dewi. 2012. Detik-Detik Ujian Nasional Bologi. Klaten : Intan Pariwara.
Syamsuri,
Istamar. Dkk. 2003. Biologi 2000. Jakarta
: Erlangga.
Sugiharo,
Bowo. 2007. Biologi untuk SMA/MA kelas
XII. Surakarta : Sindhunata.
BIOGRAFI
WAHYU SAE SETIADI, anak pertama dari
dua bersaudara. Lahir 27 Maret 1995 di Indramayu, Jawa Barat, dari keluarga
sederhana namun sangat mengutamakan pendidikan.
Memulai
pendidikan di SDN Bulak 1, kemudian melanjutkan ke sekolah menengah pertama SMP
Negeri 1 jatibarang, lulus tahun tahun 2010, lalu mendaftarkan diri di sekolah
menengah atas SMA Negeri 1 Sliyeg.
Setelah
lulus dari SMA nanti, Insya Allah akan melanjutkan ke sebuah perguruan tinggi
di daerah Bogor, yaitu IPB.
Motto dalam hidupnya adalah “Hidup
ini kita yang jalani, lakukan apa yang ingin kita lakukan, tapi pastikan itu
adalah sesuatu yang pantas untuk diceritakan”.
Dengan prinsipnya “Do’a tanpa usaha adalah kosong, dan usaha tanpa do’a
adalah sombong”.